Stabilisasi Harga, Tempat Penggilingan Padi Diizinkan Jual Beras Bulog

Petugas Perum Bulog cabang Indramayu memeriksa stok beras impor di Gudang Bulog Tegalgirang, Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 23 Maret 2021.
Sumber :
  • ANTARA/Dedhez Anggara

Jakarta – Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian, Arief Prasetyo mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan izin agar beras dari Badan Urusan Logistik (Bulog) bisa dijual komersial di penggilingan padi. Hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitasi harga beras.

Silfester Matutina: Roy Suryo Bukan Siapa-siapa yang Bisa Menyatakan Ijazah Asli atau Palsu

“Pak Presiden sampaikan kalau perlu teman-teman penggiling padi kita drop beras Bulog untuk dijual komersial,” kata Arief di Jakarta pada Senin, 9 Oktober 2023.

Maksudnya, kata dia, teman-teman penggiling saat ini sudah tidak punya panen kering dan suruh beli beras komersial. “Dibeli aja untuk stabilisasi, dibelilah sama teman-teman penggiling pada supaya mempercepat distribusi beras,” jelas Kepala Badan Pangan Nasional ini.

Usai Serahkan Bukti ke Polisi, Kader PSI Dian Sandi Ungkap Validasi Keaslian Ijazah dari Jokowi Ketika Bertemu di Solo

Presiden Jokowi tinjau stok cadangan beras pemerintah di gudang Bulog, Bogor

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Ia menyebut apabila hal itu dilakukan, maka bisa mempercepat distribusi ke pasar-pasar. Jadi, kata dia, Presiden Jokowi menyampaikan sebaiknya stoknya itu tidak di Gudang Bulog, tapi dilepas ke market secepatnya.

Kader PSI Dian Sandi Kembali Diperiksa Kasus Laporan Ijazah Palsu Jokowi, Bawa Ini untuk Diserahkan ke Polisi

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik / Perum Bulog

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

“Kalau misalnya di Pasar Induk Cipinang diberikan 50-50, habis ini penggiling pada juga ada potensi kita berikan juga, tapi bukan CBP (cadangan beras pemerintah) ya tapi komersial,” ujarnya.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Bukan Copy-Paste, Pengamat Ungkap Beda Gaya Politik Dedi Mulyadi dan Jokowi

Tak sedikit yang mengasosiasikan Kang Dedi Mulyadi (KDM) sebagai Jokowi jilid 2, dengan pendekatan dan gaya politik yang relatif sama, populisme

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2025