Aset Kripto Jadi Salah Satu Strategi Pengembangan Ekonomi Digital RI, Ini Penjelasannya

Bitcoin dan aset kripto.
Sumber :
  • Pixabay

Bogor – Keberadaan teknologi blockchain telah mengubah infrastruktur industri secara global, terutama di tengah ketidakstabilan ekonomi yang sedang berlangsung. Inovasi ini diyakini dapat menjadi pondasi ekonomi baru di era digital saat ini.

Jangan Asal Pilih Platform Kripto, Harus Punya Keamanan Berlapis

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya mengatakan, pembatasan yang diterapkan selama pandemi mendorong masyarakat untuk beralih dan mengadopsi teknologi digital dalam menjalankan aktivitas sehari-hari mereka. Hal ini juga telah menjadi momentum penting dalam mendorong percepatan era digitalisasi.

Dia menjabarkan, selama masa pandemi COVID-19 terjadi peningkatan signifikan dalam pemanfaatan teknologi digital. Dampaknya terlihat dari fakta bahwa dari 278,7 juta penduduk Indonesia, sekitar 66,5 persen telah menggunakan internet.

Ungkap Fakta Soal Kabar Viral Jual Aset, Nunung: Sebenarnya...

“Sistem internet juga telah bertransformasi menjadi Web3. Selain itu, kecepatan internet di Indonesia menduduki peringkat kedelapan di kawasan Asia Tenggara, dengan kecepatan mencapai 29,43 Mbps. Oleh karena itu, saat ini pemerintah aktif dalam menggalakkan untuk pengembangan ekonomi digital," ujar Tirta dalam acara Indodax Goes to Campus IBI Kesatuan Bogor, dikutip dari keterangannya, Sabtu, 4 Mei 2024.

Tirta juga mengatakan, menurut data dari Google, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai US$146 miliar pada tahun 2025. Nilai tersebut menjadikannya negara terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Ditarget Rampung Kuartal III-2025, OJK Kaji dan Uji Coba ETF Berbasis Kripto

“Maka dari itu, pemerintah menjadikan perdagangan aset kripto sebagai salah satu strategi kunci untuk mempercepat, menciptakan, dan mendorong upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia pada tahun 2030,” ucap Tirta.

Ilustrasi representasi mata uang kripto.

Photo :
  • ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi

Chief Executif Officer Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, teknologi blockchain memiliki potensi untuk untuk mengubah paradigma dalam berbagai industri. Dengan, memungkinkan transparansi, keamanan, dan efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Dengan mengadopsi teknologi blockchain, industri akan menjadi lebih terintegrasi, memungkinkan manusia melakukan tugasnya dengan lebih mudah, cepat, dan transparan. Teknologi ini juga memiliki keunggulan dalam desentralisasi, sehingga lebih tahan terhadap serangan siber. Misalnya, jika satu server blockchain terkena serangan, sistem dapat beralih ke server lainnya," ujar Oscar

Salah satu contoh produk yang memanfaatkan teknologi blockchain adalah Bitcoin dan Ethereum. Bitcoin merupakan mata uang kripto yang paling sederhana. Bitcoin juga sering disebut sebagai emas digital karena harganya ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Oleh karena itu, Bitcoin dianggap sebagai safe haven asset di tengah ketidakstabilan ekonomi global saat ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya