Jokowi Kasih Sinyal Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras hingga Desember 2024

Bulog kembali salurkan beras bantuan pangan
Sumber :
  • Bulog

Jakarta - Pemerintah bakal melanjutkan Program Bantuan Pangan (Bapang) beras hingga Desember 2024. Hal ini akan diputuskan pada Juni 2024, dengan mempertimbangkan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Ajudan Jokowi Windra Sanur Naik Pangkat Jadi Mayor: Dua Kali Pakai Pangkat Mayor

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memantau bapang beras di Gudang Bulog Taba Pingin, Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel). 

"Nanti bulan Juni akan saya umumkan, tapi kelihatannya bisa dilanjutkan. Bapak ibu berdoa bersama ya. Nanti kelihatan keputusannya nanti di Juni ini. (Misalnya) oh ada anggarannya, (bisa) terus sampai Desember. Ada keluhan mengenai berasnya? Menurut saya, berasnya lebih bagus dari yang saya makan. Itu beras yang kita bagi itu (kualitas) premium," kata Jokowi dalam keterangannya Jumat, 31 Mei 2024. 

Harga Cabai Makin Anjlok, Diikuti Beras, Daging Sapi, Daging Ayam, hingga Telur

Presiden Jokowi meninjau Gudang Bulog Sukamaju di Palembang, Sumatera Selatan

Photo :
  • Bapanas

Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyatakan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog sampai 28 Mei tercatat tembus hingga 1,8 juta ton. Dirinya meyakini total stok tersebut akan terus bertambah, karena Bulog secara konsisten menyerap hasil panen beras dalam negeri.

Relawan Jokowi Geram Roy Suryo Cs Tak Kunjung Jadi Tersangka Kasus Ijazah, Bakal Lakukan Hal Ini

“Kita pahami program banpang beras ini terus kita jalankan dan bersumber dari stok CBP. Untuk itu, penguatan stok CBP di saat produksi dalam negeri menjadi atensi utama kami. Ini karena kita ingin di masa depan saat musim kering melanda atau terjadi suatu kondisi pangan global, kita mampu mengatasinya dengan penyaluran CBP untuk membantu masyarakat melalui berbagai program,” jelas Arief.

Menyadur ‘Global Report On Food Crises 2024’ yang disusun Food Security Information Network (FSIN) dan Global Network Against Food Crises, cuaca ekstrem menjadi salah satu penyebab utama kerawanan pangan akut tingkat tinggi sedikitnya bagi 18 negara dengan lebih dari 72 juta penduduknya. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2022 yang kala itu terdiri dari 12 negara dengan 56,8 juta penduduk yang terdampak rawan pangan akut.

Disebutkan pula El Nino dan fenomena cuaca perubahan iklim telah menjadikan tahun 2023 sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat. Dalam proyeksi 2024 ini, banjir dan cuaca ekstrem akibat angin muson dan angin topan masih menjadi kekhawatiran, terutama di kawasan Asia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya