Tips Keuangan untuk Freelance Supaya Dompet Tak Kempis saat 'Musim Kering'

Ilustrasi pekerjaan sampingan
Sumber :
  • Kredivo

Jakarta – Freelance jadi sebuah profesi yang populer dalam dunia karier. Tak hanya sebagai sumber pendapat bahkan sebagian orang memutuskan menjadi freelancer sebagai profesi utama. 

Mau Sukses? Ini 5 Investasi Penting dari Grace Tahir yang Wajib Dilakukan, Nggak Cuma Soal Uang

Profesi freelance banyak dilirik oleh publik karena pekerjaan tersebut tidak terikat waktu dan dapat dikerjakan di rumah atau di mana saja. Sehingga kerap dikaitkan sebagai pekerjaan yang fleksibel. Tak seperti pekerja kantor yang mengharuskan untuk hadir ke kantor dari jam 8-5 sore. 

Hal itu merujuk pada arti freelance itu sendiri, yakni pekerja lepas. Definisi freelance lainnya adalah pekerja lepas yang memperoleh upah yang dihitung per proyek. Baik pekerjaan berdurasi pendek maupun panjang. S

7 Rahasia Keuangan Orang yang Hidup Nyaman dengan Gaji Pas-pasan

Mereka dapat dengan leluasa memilih bidang pekerjaan sesuai passion. Apalagi kehadiran berbagai aplikasi pencari kerja kian mempermudah freelancer mendapat pekerjaan. Tak heran jika para freelancer dapat mengerjakan proyek secara bersamaan meskipun di kantor yang berbeda-beda. 

Melansir Career Development Center milik Kementerian Perindustrian RI, pekerja lepas bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 16 juta per bulannya. Gaji yang fantastis bukan?

Vinfast Investasi Rp 4 Triliun Bangun Pabrik Mobil Listrik di Subang, Siap Produksi 50 Ribu Unit

freelance writers

Photo :

Namun, harus diingat juga bahwa perusahaan tak selalu membutuhkan tenaga freelancer. Jadi harus memiliki tips keuangan supaya saat mempunyai gaji melimpah bisa untuk menghidupi ‘masa kering’. 

Melansir Rocket Money, berikut tips keuangan freelancer yang wajib diketahui.

1. Tetapkan Tarif Jasa yang Realistis

Hal pertama yang kamu lakukan sebelum melakoni profesi freelance adalah menentukan tarif layanan. Mulailah dengan meneliti industri dari jenis pekerjaan yang kamu pilih. Pelajari lebih lanjut tentang pendapatan rata-rata di sektor tersebut. 

Tujuannya membantu membentuk beberapa gagasan tentang kisaran harga untuk pekerjaan freelance. Sehingga bisa memperoleh harga yang sesuai, tidak kemahalan dan tidak terlalu murah atas setiap proyek yang terselesaikan. 

2. Buat Daftar Pengeluaran

Tak kalah penting adalah membuat daftar pengeluaran setiap bulan. Prioritaskan untuk hal-hal yang menunjang pekerjaan kamu sebagai freelancer. 

Misalnya biaya kuota internet dan internet, pajak, perjalanan bisnis, transportasi, hiburan dan keperluan pribadi. Usahakan nominal pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan rata-rata yang diterima. Pangkas biaya yang tidak perlu ya! 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya