Neraca Perdagangan RI Surplus 49 Bulan Berturut-turut, Capai US$2,93 Miliar di Mei 2024

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Mei 2024, nilai ekspor Indonesia mencapai US$22,33 miliar atau naik sebesar 13,82 persen dibanding April 2024.

Airlangga Sebut Perjanjian IEU-CEPA Bisa Bikin Nilai Ekspor RI Naik 50%

Sementara, nilai impor Indonesia pada bulan Mei 2024 mencapai US$19,40 miliar, atau naik 14,82 persen dibanding April 2024 yang tercatat US$16,90 miliar. 

Dengan demikian, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan, pada Mei 2024 neraca perdagangan Indonesia berhasil mencatat surplus sebesar US$2,93 miliar, atau naik sebesar US$0,21 miliar secara bulanan.

Terima Kunjungan Delegasi Dagang China, Kadin Dorong Peningkatan Ekspor Durian hingga Lobster

"Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 49 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Habibullah dalam konferensi pers di kantornya, Rabu, 19 Juni 2024.

Ekspor-Impor

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Malaysia Minta RI Kirim 240 Ribu Ton Jagung per Tahun, Mentan Amran Bidik Peningkatan Ekspor Beras

Dia mengatakan, surplus raca perdagangan Mei 2024 lebih ditopang oleh surplus pada komoditas non-migas, yaitu sebesar US$4,26 miliar. 

Yakni dengan komoditas penyumbang surplus utamanya bahan bakar mineral Kode HS 27, lemak dan minyak hewan tonabati Kode HS 15, besi dan baja Kode HS 72.

"Surplus neraca perdagangan non-migas Mei 2024 lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan lalu, namun lebih tinggi dibandingkan dengan Mei tahun 2023," ujar Habibullah.

"Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit sebesar US$1,33 miliar, dengan komoditas penyumbang defisit yaitu hasil minyak serta minyak mentah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya