Produksi Minyak Banyu Urip Garapan ExxonMobil Anjlok, SKK Migas Ungkap Biang Keroknya

Lapangan minyak Banyu Urip Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

Jakarta, VIVA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan masalah produksi minyak, yang terjadi di Lapangan Banyu Urip ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro menjelaskan, hal itu akibat kenaikan Gas Oil Ratio (GOR) dan kenaikan water cut, yang menyebabkan Loss Production Opportunity (LPO) cukup signifikan.

"Yaitu sekitar mencapai sekitar 7.000 BOPD, sehingga produksi EMCL tidak lagi sustain berproduksi di rate 150 MBOPD," kata Hudi dalam keterangannya, Kamis, 8 Agustus 2024.

Lapangan minyak Banyu Urip Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Photo :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

Dia memaparkan, kenaikan GOR ini adalah kondisi dimana rasio poduksi gas semakin meningkat dibandingkan produksi minyak. Sementara kenaikan water cut adalah kondisi dimana kandungan jumlah air terproduksi semakin tinggi, dibandingkan dengan produksi minyak.

SKK Migas mengakui bahwa LPO di EMCL ini jumlahnya sangat signifikan. Sehingga meskipun SKK Migas dan KKKS lain berusaha untuk melakukan optimasi produksi melalui kegiatan pemboran, workover, dan well service, namun kontribusi yang diperoleh belum dapat menutup secara langsung gap penurunan produksi di EMCL.

Padahal, produksi EMCL masih menjadi andalan kedua setelah Pertamina Hulu Rokan (PHR), yang merupakan tulang punggung kontribusi produksi minyak Nasional. Dimana sampai dengan 31 Juli 2024, EMCL berhasil melampaui target WP&B maupun APBN 2024.

"SKK Migas memberikan perhatian khusus kepada lapangan Banyu Urip mengingat produksinya yang sangat besar dan apabila terjadi gangguan produksi baik karena kendala surface maupun subsurface, hal ini langsung berdampak sangat significant pada produksi Indonesia," ujar Hudi.

Rahasia Pabrik Pelumas yang Produksinya Tembus 100 Juta Liter Setahun

Karenanya, SKK Migas dan EMCL pun tidak tinggal diam, dan melakukan serangkaian kegiatan Gas Shut Off dan Water Shut Off. Kemudian melakukan maintain terhadap rate produksi juga senantiasa dilakukan, untuk mewaspadai penurunan produksi yang lebih tajam lagi

Kabar baiknya adalah, perkembangan proyek Banyu Urip Infill Classic (BUIC) cukup baik sehingga diperkirakan dalam waktu dekat akan on-stream 1 sumur baru. Yaitu sumur B13 dengan potensi produksi sebesar 10 Ribu BOPD, yang tentunya akan meningkatkan produksi minyak di Banyu Urip dan produksi Nasional secara keseluruhan.

Pertamina Kantongi Laba Bersih Rp 49,54 Triliun Sepanjang 2024, Produksi Migas Tembus 1 Juta Barel

“Minyak ini sangat berarti bagi SKK Migas karena produksi dalam negeri belum mencukupi kebutuhan sehingga harus impor. Kami beranggapan setetes minyak saat berarti bagi negara. Sehingga upaya-upaya meningkatkan produksi minyak terus dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS," ujarnya.

Medco Energi Kantongi Laba Bersih US$18 Juta di Q1-2025, Produksi Migas Capai 143 Ribu Barel per Hari
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 9 April 2025

SKK Migas Jamin Tahap FEED dan Perizinan Proyek Masela Rampung Akhir 2025

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto mengatakan, pihaknya telah berkomitmen untuk mengakselerasi aspek perizinan dari proyek Blok Masela.

img_title
VIVA.co.id
28 Agustus 2025