Mayoritas Bursa Asia Menguat, Data Inflasi Korsel Hembuskan Angin Segar

Ilustrasi negara Korea Selatan
Sumber :
  • Pixabay

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menghijau dengan sebagian besar indeks kompak menguat. Kinclongnya bursa dampak sentimen investor yang menilai laporan inflasi Korea Selatan turun ke level terendah.

Pemerintah mengumumkan tingkat inflasi berada pada level 2 persen atau mengalami penurunan tahun ke tahun (yoy). Pada bulan Juli, inflasi masih di angka 2,6 persen.

Dikutip CNBC, penurunan inflasi sesuai dengan ekspektasi para ekonom. Secara bulan ke bulan (mom), inflasi Korea Selatan mengalami kenaikan 0,4 persen atau sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan pasar sebesar 0,3 persen.

Nikkei 225 Jepang menguat 0,18 persen pada pembukaan busra. Begitu pula, indeks Topix naik 0,38 persen.

Kospi Korea Selatan melonjak 0,17 persen. Kosdaq berkapitalisasi kecil mengalami kenaikan paling buncit, yakni 0,02 persen. Sebaliknya, indeks S&P/ASX 200 Australia justru merosot 0,39 persen.

Kontrak berjangka untuk indeks CSI 300 di daratan China berada pada level 3.265,4. Sebagian besar lainnya bergerak datar dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level 3.265. Indeks CSI 300 mencapai level terendah dalam tujuh bulan pada Senin imbas terseret saham real estat.

Indeks Hang Seng Hong Kong Harga berjangka berada pada level 17.671. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir HSI pada level 17.691,97.

Ingin Traveling ke Korea? Ini 10 Destinasi Wisata Hits yang Wajib Dikunjungi

Wall Street New York

Photo :
  • VIVAnews/Anton PM/ New York

Wall Street tutup pada Senin karena libur Hari Buruh. Tiga indeks utama turun menjelang pembukaan perdagangan hari ini. 

Inflasi Jepang Meroket ke Level Tertinggi Imbas Lonjakan Harga Beras

Indeks  Dow Jones Industrial Average  turun 57 poin, atau 0,14 persen. S&P 500  tergelincir 0,12 persen dan dan Nasdaq Composite jatuh sebesar 0,26 persen.

Inflasi kelompok pangan sangat berisiko terhadap peningkatan jumlah penduduk miskin

Ekonom Proyeksi Mei 2025 RI Deflasi 0,27 Persen, Harga Pangan Turun

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan, Indonesia akan mengalami deflasi pada Mei 2025 sebesar 0,27 persen secara month to month (mtm).

img_title
VIVA.co.id
31 Mei 2025