PGN Bukukan Laba Bersih US$187 Juta di Semester I-2024

[dok. Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding gas PT Pertamina (Persero), terus menggenjot perluasan pemanfatan gas bumi di berbagai segmen pelanggan di Indonesia.

Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko melaporkan, sepanjang enam bulan pertama tahun 2024, volume gas bumi mayoritas berasal dari gas pipa, atau sebesar 99,6 persen kontribusi masih menjadi penopang utama kinerja PGN.

Sedangkan, untuk komersialisasi LNG regasifikasi sebesar 0,4 persen. Berdasarkan sumber gas, sebesar 38 persen berasal dari Pertamina Grup dan sisanya dari gas supplier lainnya termasuk Coridor Block. 

"Di pos bottom line, laba bersih PGN berhasil tumbuh sebesar 28 persen menjadi US$187 juta pada semester I-2024 dibandingkan US$145 juta pada semester 1 2023," kata Arief dalam keterangannya, Selasa, 17 September 2024.

Wilayah kerja migas yang dikelola PGN Saka.

Photo :
  • Dok. PGN

"Pendapatan PGN pada semester I-2024 tercatat sebesar US$1,839 miliar atau meningkat 3 persen secara year-on-year (yoy)," ujarnya.

Pada saat yang sama, lanjut Arief, beban pokok pendapatan meningkat hanya 1 persen menjadi US$1,432 miliar pada semester I-2024 dibandingkan US$1,415 miliar pada semester ai-2023.

"Sehingga, laba kotor tercatat naik 11 persen menjadi sebesar US$407 juta dibandingkan US$368 juta (yoy)," kata Arief.

BSI Bakal Tebar Dividen Rp 1,05 Triliun, Setara Rp 22,78 Per Saham

Demikian juga laba operasi yang tercatat naik 3 persen menjadi US$293 juta dibandingkan US$284 juta (yoy). Pada periode Semester I-2024, pencapaian EBITDA cukup stabil yaitu sebesar US$578 juta, yang dikontribusikan dari penurunan laba selisih kurs dan beban penyusutan.

PGN Resmikan Jumperline Tambak Lorok.

Photo :
  • PGN
Vale Indonesia Tebar Dividen Rp 569 Miliar, 60 Persen dari Laba 2024

Pencapaian EBITDA dikontribusikan 75 persen dari segmen niaga gas, transmisi gas dan lainnya, serta 25 persen dikontribusikan dari segmen hulu. Sedangkan lini bisnis niaga gas dan transmisi memberikan kontribusi sebesar 73 persen terhadap pendapatan perusahaan.

"Sebesar 11 persen dikontribusikan dari lini bisnis hulu (Upstream) dan sebesar 16 persen sisanya adalah kontribusi dari lini bisnis lainnya," ujarnya.

Lukmanul Hakim Tolak Usulan Anggota DPR Soal Kasino untuk Pendapatan Negara
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi China.

Industri China Tetap Cuan pada April 2025 Meski Dihantam Tarif Impor AS

Sektor industri Tiongkok catat kenaikan berturut-turut pada bulan April. Kinerja positif mencerminkan kondisi membaik meski tertekan deflasi dan tarif impor AS.

img_title
VIVA.co.id
27 Mei 2025