Tebar Dividen Rp 41,7 Triliun, Adaro Energy Resmi Ganti Nama Jadi Alamtri Resources Indonesia

Adaro Energy Tbk.
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

Jakarta, VIVA – PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin, 18 November 2024. RUPSLB tersbeut menyetujui pembagian dividen interim sebesar-besarnya US$2,6 miliar atau sekitar Rp 41,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.888 per US$) dan pergantian nama Adaro Energy.

Kinerja Keuangan Anjlok, Presiden Komisaris Produsen Sepatu BATA Hengkang

Dalam keterangannya, Manajemen ADRO menjelaskan bahwa dengan jumlah saham sebanyak 30,75 miliar, maka investor akan mendapatkan dividen sebesar US$0,085 atau setara dengan Rp 1.350,48 per saham.

"Perseroan memiliki saldo kas internal secara konsolidasian yang cukup, untuk melaksanakan pembagian dividen tunai," kata Manajemen ADRO dalam materi penjelasan RUPSLB, Senin, 18 November 2024.

Naik 81 Persen, Pelita Air Cetak Laba US$5,9 Juta di Tahun 2024

Kegiatan penambangan batu bara Adaro Energy

Photo :
  • Adaro Energy

Selain soal pembagian dividen, dalam RUPSLB tersebut para pemegang saham juga menyepakati pergantian nama perusahaan dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk.

Albert Wicaksana Batal Mundur dari Posisi Direktur Bakrie Telecom, Manajemen Buka Suara

Pihak manajemen menjelaskan, keputusan terkait perubahan nama tersebut telah menjadi salah satu langkah ADRO, untuk memperkenalkan identitas barunya di dunia bisnis Tanah Air. Ke depannya, manajemen ADRO berharap bahwa perseroan dapat dikenal sebagai entitas induk, yang akan lebih berfokus pada bisnis hijau dan pengembangan proyek-proyek ramah lingkungan.

Dimana, beberapa pilar bisnis hijau ADRO itu antara lain meliputi Adaro Minerals dan Adaro Green.

"Langkah ini diambil setelah terjadinya pemisahan pilar bisnis pertambangan batu bara termal dan beberapa bisnis pendukungnya, melalui pelaksanaan PUPS (penawaran umum perdana saham)," ujarnya.

Perwakilan manajemen PT Raputra Jaya, Uliluddin,

KMP Tunu Pratama Tenggelam di Selat Bali, Manajemen Ambil Tanggung Jawab dan Minta Maaf

Enam penumpang meninggal dan 29 korban lainnya masih dinyatakan hilang.

img_title
VIVA.co.id
6 Juli 2025