Pemerintah Gelontorkan Rp 386,9 Triliun untuk Subsidi BBM hingga Listrik pada 2024

Konferensi pers APBN KiTA
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah menggelontorkan Rp 386,9 triliun untuk membayar subsidi energi. Hal ini terdiri dari Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, minyak tanah, LPG 3 kilogram (kg), hingga listrik.

Dongkrak Ekonomi RI, Purbaya Ungkap Strategi Danantara Kejar Investasi Rp 980 Triliun di 2029

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan untuk harga solar yang seharusnya dibayarkan masyarakat sebesar Rp 11.950 per liter. Namun, APBN menanggung Rp 5.150 per liter, sehingga solar yang dibeli masyarakat hanya seharga Rp 6.800 per liter.

"Karena itu selisih antara Rp 11.950 dan Rp 6.800 itu dibayar atau ditanggung oleh APBN, berapa yang ditanggung oleh APBN? Rp 5.150 per liter. Jadi kalau beli solar 20 liter setelah selesai beli itu ibaratnya baru terima uang dari APBN Rp 100 ribu," ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTA di Kemenkeu, Jakarta, Senin, 6 Januari 2025.

KPK Sebut Kasus Kuota Haji Berdampak pada Biaya dan Subsidi Haji

ilustrasi harga BBM dan SPBU Pertamina (dok: Pertamina)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Suahasil menuturkan, pada tahun 2024 APBN sudah menggelontorkan Rp 89,7 triliun untuk subsidi solar. Dalam hal ini penerima manfaat diperkirakan mencapai 4 Juta.

Momen Haru Sri Mulyani Dipeluk Tonny Sumartono di Hadapan Jajaran Kemenkeu, Ternyata Suaminya Bukan Orang Biasa

Demikian juga untuk pertalite, Suahasil mengatakan harga asli pertalite adalah sebesar Rp 11.700 per liter. Tetapi APBN menanggung Rp 1.700 per liter, sehingga harga yang dibayar masyarakat hanya sebesar Rp 10.000 per liter.

"Tahun 2024 APBN memayari Rp 56,1 triliun dan ini kita perkirakan Rp 157,4 juta kendaraan yang mengisi pertalite," jelasnya.

Suahasil menuturkan, untuk minyak tanah harga aslinya senilai Rp 11.150 per liter, dengan adanya subsidi sebesar Rp 8.650 per liter masyarakat memberi minyak tanah seharga Rp 2.500 per liter.

Untuk realisasinya hingga akhir 2024 mencapai Rp 4,5 triliun, yang mana subsidi diberikan kepada 1,8 juta penerima manfaat.

Kemudian untuk LPG 3 kg, harga aslinya sebesar Rp 52.750 per tabung, APBN dalam hal ini menanggung sebesar Rp 30.000 per tabung. Artinya, LPG yang dibayar masyarakat hanya sebesar Rp 12.750 per tabung. 

Suahasil mengatakan, realisasi LPG 3 kg sebesar Rp 80,2 triliun, yang mana penerima manfaat sebesar 40,3 juta pelanggan.Lalu untuk listrik RT 900 VA subsidi dan non subsidi realisasinya pada 2024 sebesar Rp 156,4 triliun.

Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin dan jajarannya

DPD RI Minta Pemerintah Tinjau Ulang Pemotongan Alokasi TKD dalam RAPBN 2026

DPD RI mendukung RAPBN TA 2026 sebagai instrumen kebijakan fiskal pemerintah untuk mendukung target pembangunan nasional.

img_title
VIVA.co.id
11 September 2025