Strategi Bank Mandiri Bantu Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Jajaran Direksi Bank Mandiri dalam telekonferensi pers Laporan Keuangan Kuartal IV-2024, Rabu, 5 Februari 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Darmawan Junaidi menegaskan, upaya ikut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Bank Mandiri bakal menggenjot optimalisasi ekosistem dan layanan wholesale banking.

IMF Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang di 2025 Jadi 4,1%

Dia mengaku, strategi ini bertujuan menjangkau berbagai sektor potensial yang masih dapat dimaksimalkan, utamanya dalam hal penyaluran kredit di berbagai wilayah Indonesia.

"Pertumbuhan kredit dan tabungan Bank Mandiri tersebar merata di berbagai daerah Indonesia, yang menjadi bagian dari komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," kata Darmawan dalam telekonferensi pers Paparan Kinerja Keuangan Bank Mandiri Tahun 2024, dikutip Kamis, 6 Februari 2025.

Kantongi Sertifikasi TKDN, Ricoh Ungkap Digitalisasi Bikin Permintaan dari Pasar Scanner Naik

Gedung Bank Mandiri

Photo :
  • Dokumentasi Bank Mandiri

Dia berharap, hal itu dapat melengkapi berbagai capaian yang telah diraih Bank Mandiri di sepanjang tahun 2024 lalu, utamanya dalam hal penyaluran kredit yang merata dan berkelanjutan di berbagai wilayah Indonesia.

Tips Membeli Mobil Bekas di GIIAS 2025

"Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari 2 kali lipat pertumbuhan industri. Pertumbuhan yang sangat baik ini bahkan tersebar dengan merata di seluruh Indonesia," ujarnya.

Darmawan menjabarkan, sampai akhir 2024 lalu, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat mencapai Rp 1.670,55 triliun. Capaian itu naik 19,5 persen secara year-on-year (yoy), ditopang pertumbuhan kredit wholesale sebagai core business Bank Mandiri sekaligus pendorong utama penyaluran kredit tersebut.

Bukan hanya besarannya, Darmawan menegaskan bahwa kualitas kredit tentu juga masih tetap menjadi perhatian utama Bank Mandiri dalam hal penyalurannya. 

Implementasinya dapat dilihat dari pengendalian kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) di level 0,97 persen pada akhir 2024 lalu, atau turun 5 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale, agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan," kata Darmawan.

"Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis, tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya