IHSG Dibuka Melemah Berupaya Rebound Seiring Lesunya Bursa Asia
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA -Â Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, dibuka melemah 18 poin atau 0,28 persen di level 6629 pada pembukaan perdagangan Selasa, 11 Februari 2025. Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi rebound pada perdagangan hari ini.
"IHSG hari ini berpotensi teknikal rebound setelah 4 hari berturut-turut terkoreksi" kata Fanny dalam riset hariannya, Selasa, 11 Februari 2025.
Bursa Asia cenderung turun pada perdagangan Senin kemarin. Indeks Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,04 persen, sedangkan Topix turun 0,15 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,84 persen, dan Taiex Taiwan melemah 0,96 persen.
Kemudian Kospi Korea Selatan turun 0,03 persen dan ASX 200 Australia turun 0,34 persen. Sementara itu, FTSE Straits Times menguat 0,36 persen dan FTSE Malay turun 0,06 persen.
Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu, bahwa ia berencana untuk mengumumkan tarif menyeluruh sebesar 25 persen pada semua impor baja dan aluminium pada Senin waktu AS.
Di sisi lain, peminjaman bank Jepang tumbuh sebesar 3 persen secara year-on-year (yoy) pada Januari 2025, turun sedikit dari 3,1 persen pada bulan sebelumnya.
"Inflasi konsumen di China naik untuk pertama kalinya sejak Agustus 2024, didorong oleh pengeluaran lebih tinggi menjelang Tahun Baru Imlek," ujar Fanny.
Sedangkan, IHK naik 0,7 persen secara month-to-month (mtm), dan 0,5 persen (yoy) pada Januari 2025 melampaui estimasi sebesar 0,4 persen. Sementara itu, indeks harga produsen turun 2,3 persen pada Januari 2025.
"Level support IHSG di 6500-6570, sedangkan level resist berada di 6750-6900," ujarnya.