Genjot Program 3 Juta Rumah, Pandu Sjahrir Soroti 2 Hal Penting Ini

Program Rumah Murah
Sumber :
  • Dok. Kementerian PUPR

Jakarta, VIVA – Ketua Pengembangan Keuangan Digital Kadin Indonesia, Pandu Patria Sjahrir, yang juga telah bergabung dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), mengaku menyoroti 2 hal dalam upaya pelaksanaan program 3 juta rumah yang diusung oleh pemerintah.

Hal itu diutarakan Pandu usai mengikuti rapat di kantor Bank Indonesia pada Selasa malam, 11 Februari 2025, yang dihadiri oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Menteri BUMN, Komisi XI DPR RI, Gubernur Bank Indonesia, sektor perbankan, BP Tapera, dan para stakeholder terkait lainnya.

Dia menjelaskan, kedua hal yang disorotinya terkait program 3 juta rumah itu adalah terkait soal pembentukan book building untuk interest, serta upaya penambahan likuiditas.

"Dari sisi kami mungkin hanya 2 hal. Satu adalah pembentukan semacam book building untuk interest, dan juga penambahan likuiditas," kata Pandu dikutip Rabu, 12 Februari 2025.

Book building adalah upaya pembentukan harga melalui penawaran awal sebuah saham, dari entitas atau perusahaan yang melakukan go public. Mekanisme yang dilakukan untuk mengumpulkan minat beli dari para calon investor tersebut, di sisi lain juga dapat menjadi peluang bagi para calon investor untuk memperoleh harga murah sebelum saham melantai di pasar bursa.

Pameran Rumah Murah di JCC beberapa waktu lalu.

Photo :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

Karenanya, Pandu menegaskan bahwa pembentukan book building serta penambahan likuiditas itu menjadi sangat penting, sebagai langkah awal dalam pelaksanaan program 3 juta rumah tersebut.

"Ini supaya untuk bisa jumpstart program dari sisi program 3 juta rumah ini," ujar Pandu.

Ekonomi Makin Menantang, Sejumlah Bank Revisi Target RBB 2025

Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), Pandu Patria Sjahrir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Februari 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Dia mengaku, saat ini pihaknya juga tengah berupaya untuk melakukan book building tersebut. Tujuannya adalah demi menarik minat para investor, serta mendapatkan masukan-masukan dari pihak pelaku pasar terkait pendanaan yang akan dilakukan.

OJK Catat Dana Buyback Saham Tanpa RUPS Capai Rp 3,38 Triliun dari 35 Emiten BEI

"Jadi memang book building ini adalah suatu proses dimana kita mengumpulkan interest, dan juga masukan-masukan dari pasar. Jadi ini yang sekarang kita sedang jalankan dengan bekerjasama banyak-banyak dengan Pak Menteri Ara," ujarnya.

OJK Blokir 17 Ribu Lebih Rekening Bank Terkait Judi Online
Karyawan mengambil gambar layar pergerakan harga saham (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Foto ilustrasi)

IHSG Ditutup Berbalik Koreksi 0,72 Persen Imbas Aksi Ambil Untung

IHSG melemah pada penutupan perdagangan Selasa, 22 Juli 2025. IHSG terkoreksi 0,72 persen atau 53,46 poin ke level 7.344,74. Koreksi imbas investor lakukan ambil untung.

img_title
VIVA.co.id
22 Juli 2025