Bursa Asia Kinclong Susul Penguatan Wall Street, Ada Kabar Baik dari Singapura
- Istimewa
Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik kompak mencatat kenaikan pada pembukaan perdagangan, Jumat, 14 Februari 2025. Sejalan kinclongnya ketiga indeks acuan Wall Street serta kabar baik dari Singapura yang berhasil membukukan Produk Domestik Bruto (PDB) di atas ekspektasi pasar.
PDB Singapura kuartal IV-2024 meningkat 5 persen year on year (YoY) sekaligus mengalahkan perkiraan. Pasar memprediksi pertumbuhannya hanya sebesar 4,7 persen.Â
Inflasi di India diproyeksi naik 2,5 persen pada bulan Januari 2025. Pada bulan sebelumnya, tingkat inflasi di level 2,3 persen.
Sementara itu, Korea Selatan melaporkan tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 2,9 persen pada bulan Januari 2025. Angka tersebut menunjukkan penurunan dari 3,7 persem pada Desember 2024 yang sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam tiga tahun terakhir.Â
Dikutip dari CNBC Internasional, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,76 persen setelah mencapai rekor intraday pada sesi perdangan sebelumnya. Indeks Hang Seng Hong Kong ikut meningkat dari 21.814,37 menjadi 21.941.
Indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir tipis 0,15 persen di awal perdagangan. Sedangkan, indeks Topix melonjak 0,31 persen.
Kospi Korea Selatan dibuka lebih tinggi 0,14 persen. Begitu juga, indeks Kosdaq melesat 0,74 persen saat pembukaan pasar.
Di Wall Street, saham-saham kompak menguat menyusul data inflasi terbaru dan pembaruan rencana tarif pemerintahan Donald Trump.Â
Wall Street New York
- VIVAnews/Anton PM/ New York
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 342,87 poin atau 0,77 persen menjadi 44.711,43.  Indeks DJIA berhasil mencapai titik tertinggi setelah Trump menandatangani memorandum presiden untuk memeriksa tarif timbal balik yerhadap negara asing.Â
S&P 500 melambung 1,04 persen ke level 6.115,07. Sementara Nasdaq Composite meningkat 1,50 persen menjadi 19.945,64.