Hashim Sebut Danantara Jadi Solusi Tekan Kemiskinan di Indonesia: Gagasan Orangtua Kami 40 Tahun Lalu
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Kemiskinan jadi momok yang tidak kunjung selesai. Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengklaim Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menjadi solusi untuk menanggulangi dan mengatasi permasalahan tersebut.
Dalam acara Economic Outlook 2025 pada Rabu, 26 Februari 2025, Hashim menyampaikan kehadiran Danantara yang baru diresmikan beberapa waktu lalu sangat emosional bagi Presiden Prabowo Subianto. Pasalnya, ide awal pembentukan Danantara berasal dari orangtuanya sejak 40 tahun lalu.
"Empat puluh tahun kemudian, anaknya, putranya diberikan mandat oleh rakyat Indonesia dan diberikan kesempatan untuk mewujudkan cita-cita dan impian orangtua kami. Pak Prabowo emosional, emosional. Saya juga emosional," ucap Hashim.
Ia menjelaskan, pemerintah yang berkuasa pada tahun 1980-an hingga tahun 1990-an belum begitu berkenan dengan gagasan orangtuanya, Soemitro Djojohadikoesoemo. Menurut pandangan Soemitro, Danantara dapat mengurangi dan menanggulangi kemiskinan juga ketidakadilan yang dialami oleh sebagian dari rakyat Indonesia.
Kantor Danantara
- Antara
"Ini (tujuan) kehadiran Danantara," tegas Hashim.
Prabowo resmi meluncurkan Danantara pada 24 Februari 2025. Ia menuturkan, Danantara akan menjadi salah satu dana kekayaan negara atau Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar di dunia.
Dikutip berita VIVA pada Senin, 17 Februari 2025, Presiden Prabowo membeberkan arti dari nama Daya Anagata Nusantara (Danantara) merupakan kekuatan dana investasi masa depan Indonesia. Danantara nantinya akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara ke berbagai proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi.
"Sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain,” lanjutnya," imbuh Prabowo.
Dengan begitu, diharapkan akan memberikan andil signifikan terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Lebih lanjut, putra Soemitro mengungkapkan pendanaan awal diprediksi mencapai US$ 20 miliar atau setara Rp 327,4 triliun (estimasi kurs Rp 16.370).