Berapa Dana Darurat yang Harus Dimiliki Jika Gaji Pas-Pasan? Ini Penjelasannya

Ilustrasi menyisihakan uang untuk menabung dan dana darurat
Sumber :
  • freepik.com/freepik

Jakarta, VIVA – Keuangan yang sehat bukan hanya tentang memiliki penghasilan tinggi, tetapi juga bagaimana Anda mengelola dan mempersiapkan diri menghadapi situasi tak terduga. Salah satu aspek penting dalam perencanaan keuangan adalah memiliki dana darurat.

Viral Gaji Pencuci Piring di Swiss Tembus Rp75 Juta Per Bulan, Mitos atau Fakta?

Mengutip dari Morgan Stanley, dana darurat adalah sejumlah uang yang disisihkan untuk menghadapi pengeluaran mendadak seperti biaya medis, perbaikan kendaraan, atau kehilangan pekerjaan.

Tanpa dana darurat, Anda mungkin terpaksa berutang atau menggunakan kartu kredit dengan bunga tinggi, untuk menutupi pengeluaran tak terduga. Hal ini tentu bisa mengganggu kestabilan finansial Anda dalam jangka panjang.

5 Alasan Warga RI Pilih Kerja di Luar Negeri, Bukan Cuma Gaji Gede

Sebab itu, penting untuk mengetahui berapa jumlah dana darurat yang ideal dan bagaimana cara mengumpulkannya. Lantas, berapa sih jumlah dana darurat yang ideal, meski gaji pas-pasan?

Berapa Jumlah Dana Darurat yang Ideal?

Karyawan yang Punya Skill AI Auto ‘Disayang’ Perusahaan, Gaji Bisa Naik hingga 28 Persen

Ilustrasi frugal living atau hemat

Photo :
  • Freepik.com

Jumlah dana darurat yang harus Anda miliki tergantung pada beberapa faktor, seperti pengeluaran bulanan, kondisi pekerjaan, dan situasi keuangan pribadi. Sebagai pedoman umum, idealnya dana darurat mencakup tiga hingga enam bulan pengeluaran. Dana ini harus cukup untuk menutupi kebutuhan dasar seperti:

  • Biaya sewa atau cicilan rumah
  • Tagihan listrik, air, dan internet
  • Belanja kebutuhan pokok
  • Transportasi dan bahan bakar
  • Premi asuransi dan cicilan utang

Misalnya, bila pengeluaran bulanan Anda sekitar Rp5 juta, maka dana darurat yang ideal adalah Rp15 juta hingga Rp30 juta. Begitu juga bila pengeluaran bulanan Anda Rp3 juta, maka dana darurat yang ideal adalah Rp9 juta hingga Rp12 juta.

Namun, jumlah ini bisa disesuaikan. Jika Anda memiliki pekerjaan tetap dan stabil, mungkin tiga bulan pengeluaran sudah cukup. Sebaliknya, jika Anda seorang freelancer atau pekerja lepas dengan penghasilan tidak menentu, sebaiknya siapkan dana darurat minimal enam bulan atau lebih.

Cara Mudah Mengumpulkan Dana Darurat

Ilustrasi penggunaan aplikasi pengelola keuangan

Photo :
  • freepik.com/peoplecreations

Membangun dana darurat tidak harus dilakukan sekaligus. Berikut beberapa tips untuk mengumpulkannya secara bertahap.

1. Mulai dari Nominal Kecil
Jika menabung langsung dalam jumlah besar terasa sulit, mulailah dengan jumlah kecil yang konsisten setiap bulan. Misalnya, sisihkan Rp500 ribu hingga Rp1 juta per bulan hingga mencapai target yang diinginkan.

2. Gunakan Rekening Terpisah
Simpan dana darurat di rekening khusus yang mudah diakses tetapi tidak tercampur dengan uang sehari-hari. Ini membantu Anda menghindari godaan untuk menggunakannya untuk keperluan lain.

3. Pangkas Pengeluaran Tidak Perlu
Evaluasi kembali pengeluaran bulanan dan cari pos yang bisa dikurangi. Misalnya, kurangi makan di luar, langganan layanan streaming yang jarang digunakan, atau belanja impulsif.

4. Gunakan Bonus atau Uang Tak Terduga
Setiap kali Anda mendapatkan bonus, THR, atau uang tambahan lainnya, alokasikan sebagian untuk dana darurat. Ini cara cepat menambah tabungan tanpa mengganggu anggaran utama.

5. Cari Sumber Penghasilan Tambahan
Jika memungkinkan, cari cara untuk menambah penghasilan, seperti mengambil pekerjaan sampingan, menjual barang yang tidak terpakai, atau mencoba bisnis kecil-kecilan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya