Berapa Dana Darurat yang Harus Dimiliki Jika Gaji Pas-Pasan? Ini Penjelasannya
- freepik.com/freepik
Jakarta, VIVA – Keuangan yang sehat bukan hanya tentang memiliki penghasilan tinggi, tetapi juga bagaimana Anda mengelola dan mempersiapkan diri menghadapi situasi tak terduga. Salah satu aspek penting dalam perencanaan keuangan adalah memiliki dana darurat.
Mengutip dari Morgan Stanley, dana darurat adalah sejumlah uang yang disisihkan untuk menghadapi pengeluaran mendadak seperti biaya medis, perbaikan kendaraan, atau kehilangan pekerjaan.
Tanpa dana darurat, Anda mungkin terpaksa berutang atau menggunakan kartu kredit dengan bunga tinggi, untuk menutupi pengeluaran tak terduga. Hal ini tentu bisa mengganggu kestabilan finansial Anda dalam jangka panjang.
Sebab itu, penting untuk mengetahui berapa jumlah dana darurat yang ideal dan bagaimana cara mengumpulkannya. Lantas, berapa sih jumlah dana darurat yang ideal, meski gaji pas-pasan?
Berapa Jumlah Dana Darurat yang Ideal?
Ilustrasi frugal living atau hemat
- Freepik.com
Jumlah dana darurat yang harus Anda miliki tergantung pada beberapa faktor, seperti pengeluaran bulanan, kondisi pekerjaan, dan situasi keuangan pribadi. Sebagai pedoman umum, idealnya dana darurat mencakup tiga hingga enam bulan pengeluaran. Dana ini harus cukup untuk menutupi kebutuhan dasar seperti:
- Biaya sewa atau cicilan rumah
- Tagihan listrik, air, dan internet
- Belanja kebutuhan pokok
- Transportasi dan bahan bakar
- Premi asuransi dan cicilan utang
Misalnya, bila pengeluaran bulanan Anda sekitar Rp5 juta, maka dana darurat yang ideal adalah Rp15 juta hingga Rp30 juta. Begitu juga bila pengeluaran bulanan Anda Rp3 juta, maka dana darurat yang ideal adalah Rp9 juta hingga Rp12 juta.
Namun, jumlah ini bisa disesuaikan. Jika Anda memiliki pekerjaan tetap dan stabil, mungkin tiga bulan pengeluaran sudah cukup. Sebaliknya, jika Anda seorang freelancer atau pekerja lepas dengan penghasilan tidak menentu, sebaiknya siapkan dana darurat minimal enam bulan atau lebih.
Cara Mudah Mengumpulkan Dana Darurat
Ilustrasi penggunaan aplikasi pengelola keuangan
- freepik.com/peoplecreations
Membangun dana darurat tidak harus dilakukan sekaligus. Berikut beberapa tips untuk mengumpulkannya secara bertahap.
1. Mulai dari Nominal Kecil
Jika menabung langsung dalam jumlah besar terasa sulit, mulailah dengan jumlah kecil yang konsisten setiap bulan. Misalnya, sisihkan Rp500 ribu hingga Rp1 juta per bulan hingga mencapai target yang diinginkan.
2. Gunakan Rekening Terpisah
Simpan dana darurat di rekening khusus yang mudah diakses tetapi tidak tercampur dengan uang sehari-hari. Ini membantu Anda menghindari godaan untuk menggunakannya untuk keperluan lain.
3. Pangkas Pengeluaran Tidak Perlu
Evaluasi kembali pengeluaran bulanan dan cari pos yang bisa dikurangi. Misalnya, kurangi makan di luar, langganan layanan streaming yang jarang digunakan, atau belanja impulsif.
4. Gunakan Bonus atau Uang Tak Terduga
Setiap kali Anda mendapatkan bonus, THR, atau uang tambahan lainnya, alokasikan sebagian untuk dana darurat. Ini cara cepat menambah tabungan tanpa mengganggu anggaran utama.
5. Cari Sumber Penghasilan Tambahan
Jika memungkinkan, cari cara untuk menambah penghasilan, seperti mengambil pekerjaan sampingan, menjual barang yang tidak terpakai, atau mencoba bisnis kecil-kecilan.