Jasa Marga Diskon Tarif Tol Trans Jawa 20 Persen di Mudik Lebaran, Catat Tanggalnya
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk bakal memberikan potongan tarif tol 20 persen di ruas Tol Trans Jawa, dari Jakarta menuju Semarang pada periode mudik Lebaran 2025.
Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur menegaskan, potongan tarif tol itu hanya akan berlaku di ruas Tol Trans Jawa, seperti di Tol Jakarta-Cikampek, Tol Mohammaed Bin Zayed (MBZ), Tol Palimanan - Kanci, Tol Batang - Semarang, dan tol Semarang ABC.
"Potongan tarif tol 20 persen berlaku untuk semua golongan kendaraan. Jadi kalau arus mudik nanti di Tol Trans Jawa itu total dapat potongan sekitar Rp 80.000-an, dan di (arus) baliknya sekitar Rp 32.500," kata Subakti dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Maret 2025.
Ribuan Kendaraan Lintasi Tol Cipali saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2024
- VIVA/M Ali Wafa
"Begitu juga di ruas Jakarta-Cikampek, Jalan Layang MBZ, Palikanci, Batang Semarang, Semarang ABC, itu semua juga dapat potongan tarif," ujarnya.
Subakti menjelaskan, potongan tarif ini berlaku untuk perjalanan jauh, melalui pembayaran dengan kartu uang elektronik (e-toll) dengan saldo yang mencukupi dan tidak berlaku bagi pembayaran cash.
"Potongan tarif untuk perjalanan jauh, yaitu barrier to barrier gate, pembayarannya harus dengan e-toll. Cash enggak (berlaku untuk potongan tarifnya). Jadi bener-bener yang pake e-toll kita berikan potongan," kata Subakti.
Dia menambahkan, diskon potongan tarif tol ini akan dilakukan selama 6 hari. Yakni 4 hari sebelum Lebaran atau di tanggal 24-27 Maret 2025, dan 2 hari setelah Lebaran atau di tanggal 8-9 April 2025.
Subakti menegaskan, dalam upaya mendukung program Kementerian BUMN, Jasa Marga tidak akan melakukan penyesuaian tarif tol reguler selama periode Lebaran dan Nyepi. Padahal seharusnya sudah ada penyesuaian yang dilakukan oleh pihaknya terhadap tarif tol tersebut.
"Pesan dari Kementerian BUMN, tidak ada penyesuaian tarif tol reguler selama periode Lebaran dan Nyepi. Padahal seharusnya sudah saatnya ada penyesuaian ini. Tapi tidak kita lakukan sampai dengan Lebaran dan Nyepi nanti," ujarnya.