BI Lakukan Penyesuaian Sistem Tukar Uang Lebaran, Ini Alasannya
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) melakukan penyesuaian pemesanan layanan penukaran uang rupiah pada periode keempat, melalui Aplikasi PINTAR. Hal ini dilakukan seiring dengan aplikasi yang sering mengalami eror ketika hendak melakukan transaksi.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono mengatakan, penyesuaian ini dilakukan mengantisipasi penumpukan trafik. Menurutnya, masyarakat paling banyak menukarkan uang pada hari Sabtu dan Minggu.
“Saya umumkan di sini supaya trafiknya itu tidak numpuk, biasanya itu kan terjadi Sabtu dan Minggu. Karena Minggu keempat ini kita izin tahap pertama hari Sabtu itu kita hanya untuk Jawa saja supaya tidak rebutan. Dan 23 Maret, minggunya untuk luar pulau Jawa,” ujar Doni dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025.
Gedung Bank Indonesia.
- VIVA/Andry Daud
Adapun pada tahap pertama yaitu pada hari Sabtu, 22 Maret 2025 mulai pukul 09.00-18.00 WIB khusus untuk 1.505 titik lokasi penukaran wilayah Pulau Jawa. Selanjutnya, tahap kedua yaitu pada hari Minggu, 23 Maret 2025 mulai pukul 09.00 WIB untuk 1.043 titik lokasi penukaran di wilayah luar Pulau Jawa.
Realisasi Penukaran Rp 67,1 Triliun
Doni melanjutkan, hingga 17 Maret 2025, realisasi penukaran uang lebaran sebesar Rp 67,1 triliun atau sekitar 37 persen dari total yang disediakan sebesar Rp 180,9 triliun.
“Ya tentunya ni enggak usah khawatir, jadi biasanya memang setelah gajian THR nanti minggu keempat ini akan tinggi,” katanya.
Untuk penukaran ini dilakukan bekerja sama dengan perbankan guna memastikan pemerataan distribusi uang tunai.
"Sudah ada 378.523 penukar. Ini memang tahun ini luar biasa dan tentunya kita menaikkan titiknya juga ya. Minggu pertama seratusan titik dan nanti Minggu ketiga 2331 titik dan 2512 Minggu keempat. Itu bersama dengan perbankan," imbuhnya.