Saling Balas Dendam, China Disebut Bakal Larang Film Hollywood Gara-gara Kebijakan Tarif Trump

VIVA Militer: Presiden China, Xi Jinping
Sumber :
  • express.co.uk

Jakarta, VIVA – Hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China kembali memanas. Belum reda dampak dari perang dagang jilid pertama, kini dunia kembali disuguhi drama baru antara dua raksasa ekonomi ini.

Wamen Investasi Bongkar Strategi Indonesia Bakal Jadi ‘Intermediary Country’ untuk Hadapi Tarif Trump

Aroma balas dendam mulai terasa tajam, apalagi setelah Presiden AS Donald Trump resmi menetapkan tarif impor sebesar 104 persen untuk produk asal China mulai hari ini, Rabu, 9 April 2025.

Tak tinggal diam, China disebut-sebut tengah merancang langkah balasan yang cukup mengejutkan, yaitu melarang penayangan film Hollywood di negaranya. Menurut laporan Bloomberg yang mengutip dua blogger ternama di China, pemerintah setempat tengah mempertimbangkan untuk mengurangi, bahkan melarang masuknya film-film produksi AS ke pasar mereka.

Menko Airlangga Bongkar Strategi Hadapi Bebas Tarif Impor AS: Dorong Ekspor Tekstil-Manufaktur

Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping

Photo :
  • AP

Tak hanya itu, China juga dikabarkan akan menaikkan tarif pada produk pertanian dan jasa dari AS sebagai bentuk perlawanan. Jika rencana ini benar-benar diwujudkan, dampaknya bisa sangat merugikan industri perfilman Amerika, yang selama ini menggantungkan sebagian besar pendapatan internasionalnya dari pasar China.

Dibuka Menghijau, IHSG Pede Lanjutkan Penguatan Ikuti Kenaikan Bursa Asia

Perlu diketahui, bahwa selama ini, sektor film memang masuk dalam kategori layanan, bukan barang fisik. Itu sebabnya Hollywood sempat aman dari hantaman tarif dalam konflik dagang AS-China sebelumnya. Namun kali ini, keberuntungan itu tampak terancam sirna.

Di lain sisi, dampak dari tensi dagang ini juga langsung terasa ke pasar keuangan global. Rabu pagi, indeks Nikkei 225 Jepang anjlok hampir 4 persen.

Bursa saham di Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru juga ikut melemah. Bahkan indeks Hang Seng di Hong Kong tumbang 3,1 persen, sementara saham unggulan China (blue chips) tergelincir 1,2 persen. MSCI Asia Pasifik di luar Jepang pun tak luput, turun 1,7 persen.

Tokyo, Jepang

Bursa Asia Melesat Setelah Trump KenakanTarif Impor 15 Persen ke Jepang

Bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Rabu, 23 Juli 2025. Kenaikan indeks menyusul pengumuman Donald Trump mematok tarif impor 15 persen ke Jepang.

img_title
VIVA.co.id
23 Juli 2025