Perang Tarif Global dan Peran Indonesia sebagai Middle Power

Berdiskusi perang tarif global.
Sumber :
  • Istimewa

Peran Indonesia Menghadapi Perang Tarif

Dongkrak Kompetensi Konsultan RI di Ranah Global, Inkindo Jadi Tuan Rumah FAP Conference 2025

Indonesia secara geopolitik berada di kawasan Indo Pasifik yang menjadi wilayah strategis. Sebagai kawasan sentral, Indo Pasifik merupakan episentrum pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, dan diskursus isu-isu kawasan.

Indonesia perlu mengambil peran strategis dalam mencegah konflik terbuka di kawasan.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diperankan lebih kuat oleh Indonesia adalah sebagai berikut:

Harga Emas Hari Ini 13 Agustus 2025: Produk Antam Terus Turun, Global Bervariasi
  • Prioritas pertama dengan memperkuat struktur ekonomi domestik, menjaga daya beli masyarakat, serta menjaga stabilitas harga sehingga ketahanan ekonomi nasional terbangun.
  • Berupaya menarik investasi untuk pembangunan dan penciptaan lapangan pekerjaan. Kolaborasi dengan pengusaha lokal dan luar negeri.
  • Diversifikasi perdagangan dan Kemitraan strategis dengan berbagai multilateral.
  • Memperkuat ASEAN Economic Forum dan solidaritas negara ASEAN +
  • Diplomasi Adaptif dalam menanggapi Perang Tarif Trump
  • Meningkatkan Trust Public di dalam negeri, kawasan dan global dengan muncul sebagai “middle power” dan memberikan solusi.
  • Penguatan Intelijen Ekonomi untuk Deteksi Dini. Indonesia perlu memperkuat peran intelijen ekonomi dalam memantau dinamika global, mendeteksi dini ancaman dampak perang tarif, dan melindungi sektor strategis. Sinergi antara intelijen, pembuat kebijakan, dan pelaku usaha akan meningkatkan kesiapsiagaan nasional terhadap tekanan ekonomi eksternal.
  •  Inisiasi Platform Konsultatif Global Selatan. 

Indonesia dapat memimpin pembentukan Global South Economic Dialogue Initiative sebagai forum konsultatif negara-negara berkembang untuk berbagi strategi menghadapi perang tarif dan memperkuat posisi tawar bersama di panggung global.

Dibuka Menghijau, IHSG Cenderung Datar di Tengah Penguatan Bursa Asia-Pasifik

Inisiatif ini mencerminkan kepemimpinan Indonesia sebagai middle power yang proaktif, kolaboratif, dan visioner dalam mendorong sistem ekonomi global yang lebih adil dan inklusif.

Tentunya bukan hal yang mudah bagi Indonesia untuk memposisikan diri sebagai pihak yang netral dan bersahabat, namun negosiasi-diplomasi dan kemitraan harus terus diupayakan. 

Momentum krisis harus dapat mendorong transformasi ekonomi, percepatan digitalisasi, dan transisi menuju ekonomi hijau dan energi terbarukan.

Indonesia perlu aktif mengembangkan perdagangan di kawasan potensial seperti Eropa, Asia Selatan, Timur Tengah sebagai alternatif dari ketergantungan barang-barang yang berasal dari AS.

Strategi Pemerintah Indonesia membangun hubungan baik dengan timur tengah menunjukkan berbagai alternatif diplomasi untuk melindungi kepentingan nasionalnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya