Mulai Pembangunan IKN Tahap II, Pemerintah Gelontorkan APBN Rp 48,8 Triliun

IKN
Sumber :
  • Otorita IKN

Jakarta, VIVA – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono menyatakan pembangunan tahap II Ibu Kota Nusantara (IKN) telah dimulai untuk periode 2025-2029. Hal itu menurutnya akan segera diikuti dengan tahap lelang, hingga rangkaian proses lainnya menuju tahap pelaksanaan pekerjaan.

Andi Saiful Haq: Pendekatan Mitigasi Diperlukan Minimalisir Konflik Agraria

"Saat ini proses pembangunan Tahap II IKN dimulai. Untuk proses lelang, serah kelola, dan pelaksanaan pekerjaan berikutnya akan segera dilaksanakan," kata Basuki dalam keterangannya, Rabu, 16 April 2025.

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa
Sri Mulyani Beberkan Strategi Pemerintah Kelola Utang pada 2026, Defisit Ditahan 2,48 Persen

Pembangunan tahap II ini diakui Basuki merupakan bagian dari upaya mewujudkan Kota Nusantara sebagai ibu kota politik. Dia mengatakan, pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran dari APBN sebesar Rp 48,8 triliun.

Dia menjelaskan, anggaran itu sudah mencakup pembangunan kompleks legislatif, yudikatif, ekosistem pendukung, dan untuk membuka akses menuju IKN wilayah perencanaan (WP) 2.

APBN Tahun Kedua Pemerintahan Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi 5,8 Persen

Selain itu, Basuki mengatakan bahwa anggaran juga akan digunakan untuk memelihara dan mengelola prasarana maupun sarana di IKN yang sudah selesai, untuk memastikan aset IKN tetap dalam kondisi baik.

Selain menggelontorkan APBN Rp 48,8 triliun, Basuki menyatakan bahwa OIKN juga memiliki sejumlah program yang dibiayai melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Tak tanggung-tanggung, dalam skema anggaran ini nilainya mencapai Rp 60,93 triliun, yang antara lain akan digunakan membangun 97 tower apartemen dan 129 rumah tapak lagi.

Dana tersebut juga bakal digunakan untuk enam proyek KPBU pembangunan jalan dan multi utility tunnel (MUT) sepanjang 138,6 km di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

"Ada juga satu proyek KPBU untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya