Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie Singgung Tarif Trump Saat Bertemu Pengusaha Tekstil dan Cotton USA

Pertemuan Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie dengan pengusaha tekstil dan Cotton USA
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Jakarta, VIVA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menghadiri pertemuan dengan sejumlah pengusaha tekstil Indonesia dan pihak dari Cotton USA.

Anindya menilai langkah yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk bernegosiasi daripada membalas atau realisasi terhadap Amerika Serikat terkait dengan tarif impor, merupakan langkah yang benar.

“Jadi yang kita dengar ada cara yang pemerintah akan coba lakukan supaya trade-nya itu yang kita surplus 18 miliar dolar bisa dibuat lebih seimbang,” ujar Anindya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, pada Rabu, 23 April 2025.

Pertemuan Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie dengan pengusaha tekstil dan Cotton USA

Photo :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Anindya mengatakan, bahwa Pemerintah Indonesia tentunya sudah melakukan langkah-langkahnya. Sementara, kata dia, dari Kadin dan juga asosiasi pengusaha tekstil di Indonesia akan meningkatkan perdagangan setelah keseimbangan tercapai.

Dia menyebut bahwa barang-barang seperti elektronik, apparel, hingga footwear serta hal-hal seperti kapas, gandum dan juga soybean dari Amerika Serikat merupakan produk impor yang penting.

“Nah, hari ini kita bersama Cotton USA dan juga teman-teman di industri cotton, bekerjasama dengan teman-teman di pertekstilan di Indonesia untuk melihat potensi-potensi kerja sama yang lebih. Karena begitu nanti sudah equilibrium dari sisi trade balance dengan Amerika, pasti akan banyak upaya-upaya dari teman-teman untuk bekerjasama merelokasikan impor dari tempat negara lain ke tentunya salah satunya Amerika,” jelas Anindya.

Sementara Vice Chairwoman of Trade and Logistic Badan Pengurus Pusat Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Anne Patricia Sutanto yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan pengusaha tekstil di Indonesia akan mensosialisasikannya dengan para brand yang biasa disuplai.

Impor Migas dari AS Bakal Ditambah, Pertamina Minta Dukungan Ini dari Pemerintah

“Sehingga, connectivity antara US Cotton dengan US brand atau brand yang destinasi ke US juga matching. Sehingga apa yang menjadi buying commitment dari business to business, bisa make sense karena sustainability dari commerciality-nya juga dapat,” kata Anne.

Oleh sebab itu, Anne berharap bisa mendapatkan zero tarif dari Pemerintah Amerika Serikat karena adanya konten US Cotton yang cukup besar untuk konsumsi produk jadi rakyat Amerika Serikat.

Pesawat Mewah dari Qatar Senilai Rp 6,5 Triliun untuk Presiden AS Sudah Mendarat di Bandara Texas

“Jadi, complimentary dari Indonesia kepada US benar-benar konkret bisa tercipta sesuai dengan apa yang disampaikan pemerintah kita minggu lalu, kepada US TR maupun US Commerce yang nanti ditindaklanjutin oleh Kadin di US,” ucap Anne.

Chairman Busana Apparel Group, M. Maniwanen menambahkan dirinya yang merupakan pihak eksportir dalam industri garmen berharap negosiasi Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat mendapatkan hasil yang positif

AS Resmi Terima Hadiah Boeing 747 Qatar untuk Dijadikan 'Air Force One'

“Supaya jangan kena tarif tinggi dan kita juga harapkan dari Kadin, dari pemerintah selesai negosiasi kita harus bisa negosiasi dengan baik. Jadi kita tidak terjadi apa yang kita khawatirkan seperti PHK,” ucap Maniwanen.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua Umum Kadin, Bobby Gafur Umar; dan Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Jemmy Kartiwa.

Penandatanganan MoU Asprindo dan Unido

Asprindo Siap Implementasikan Standar dan Kualitas Global Kembangkan Kampung Industri

Kampung Industri sendiri merupakan program kerja ASPRINDO yang bertujuan mewujudkan sebuah kawasan menjadi sebuah ekosistem usaha yang memiliki produk unggulan.

img_title
VIVA.co.id
25 Mei 2025