Tambah Utang Baru Rp 250 Triliun, Ini Langkah Sri Mulyani Tutup Defisit APBN

Jakarta, VIVA – Pemerintah telah menarik utang baru sebesar Rp 250 triliun hingga Maret 2025, untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Jumlah ini setara 40,6 persen dari target utang di APBN 2025.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi tersebut terdiri dari pembiayaan utang sebesar Rp 270,4 triliun atau 34,8 persen dari target APBN 2025 sebesar Rp 775,9 triliun, dan pembiayaan non utang sebesar minus Rp 20,4 triliun.

"Realisasi pembiayaan anggaran on track, mencapai Rp 250,0 triliun atau 40,6 persen dari target APBN," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Kamis, 24 Februari 2025.



Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Photo :

• VIVA/Andry Daud

Sri Mulyani menjelaskan, pembiayaan utang ini dipenuhi melalui Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp 282,6 triliun dan pinjaman (neto) sebesar minus Rp 12,3 triliun. 

"Pembiayaan utang senantiasa dilaksanakan secara hati-hati dan terukur dengan memperhatikan outlook defisit APBN dan likuiditas Pemerintah, serta mencermati dinamika pasar keuangan dan menjaga keseimbangan antara biaya dan risiko utang," jelasnya.

Di samping itu, Sri Mulyani mengatakan bahwa APBN kuartal I-2025 mengalami defisit anggaran. APBN tercatat defisit Rp 104,2 triliun atau 0,43 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kinerja APBN kuartal I-2025 terjaga dengan baik, yang tercermin dari defisit anggaran yang terkendali dalam batas aman sebesar Rp 104,2 triliun 0,43 persen PDB," jelasnya.

Adapun untuk keseimbangan primer tercatat positif Rp 17,5 triliun, serta posisi kas surplus Rp 145,8 triliun (SILPA).

Halaman Selanjutnya

"Kinerja APBN kuartal I-2025 terjaga dengan baik, yang tercermin dari defisit anggaran yang terkendali dalam batas aman sebesar Rp 104,2 triliun 0,43 persen PDB," jelasnya.