Takut Pasar Saham Goyang? Ini 5 Alternatif Investasi yang Bisa Dicoba

Ilustrasi Investasi.
Sumber :
  • pexels.com/Leeloo The First

Jakarta, VIVA – Dengan gejolak ekonomi dan tarif yang memengaruhi pasar global, tidak heran jika banyak orang mulai merasa ragu untuk berinvestasi di saham saat ini. Meski saham sering dianggap sebagai cara cepat mendapatkan penghasilan pasif, ada beberapa pilihan investasi lain yang bisa Anda pertimbangkan sambil menunggu pasar saham kembali stabil. Apa saja? Melansir dari Go Banking rates, berikut lima alternatif investasi selain saham.

Trust ke Fundamental, Analis Kompak Rekomendasikan Saham BBRI

Ilustrasi Risiko dan Pertimbangan Investasi Cryptocurrency

Photo :
  • pexels.com/RDNE Stock project

1. Emas

Rencana IPO COIN Jadi Sorotan, Ini Alasannya

Menurut Marcus Sturdivant Sr., penasihat dan anggota manajemen di The ABC Squared, aset dengan kinerja terbaik di tahun 2025 sejauh ini adalah emas.

“Di tengah ketidakpastian pasar, investor berbondong-bondong mencari perlindungan di aset ini. Bank-bank sentral di seluruh dunia juga menambah cadangan emas mereka sambil mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan sistem utang,” jelas Sturdivant.

DPLK Syariah Muamalat Catat Lebih dari 800 Korporasi Jadi Peserta hingga Kuartal I-2025.

Sepanjang tahun, emas diperdagangkan di atas rata-rata pergerakan jangka pendeknya. Namun, jika tren ini berubah, bisa jadi sinyal penurunan harga emas dan saatnya bagi investor mengambil keuntungan dari harga tinggi baru-baru ini.

2. Anuitas Tetap (Fixed Annuities)

Anuitas tetap menawarkan pengembalian yang menjanjikan antara 4% hingga 6% untuk jangka waktu tertentu, menurut PJ Doyle dari Anchor Annuity. Ini adalah jenis investasi yang tidak bisa Anda dapatkan di pasar saham.

“Berbeda dengan anuitas indeks yang masih membuat Anda menebak hasil dengan berbagai batasan dan indeks, anuitas tetap menjamin pertumbuhan dalam periode tertentu dan menjamin Anda tidak kehilangan pokok investasi,” jelas Doyle.

Investasi Properti

Photo :
  • freepik.com

3. Properti (Real Estate)

Menurut Sturdivant, pasar properti saat ini adalah peluang bagus, terutama bagi pembeli yang menunggu kepastian arah suku bunga.

Jika Anda belum menghabiskan tabungan, pasar properti sedang berada dalam musim ‘semi’. Sementara itu, James Francis dari Paradigm Asset Management menambahkan bahwa saat ini, yang menarik dari properti bukan nilai jualnya, tapi utangnya.

“Bukan tentang jual beli rumah. Utang properti memungkinkan Anda mendapat arus kas tanpa perlu khawatir soal naik turunnya harga rumah. Ini bisa diatur agar risikonya minimal, terutama di segmen hunian multifamily atau lansia yang permintaannya stabil,” katanya.

4. Kredit Swasta (Private Credit)

Gary Zimmerman, CEO Max, mengatakan bahwa kredit swasta kini tumbuh cepat sebagai alternatif saat bank tidak bisa atau tidak mau memberi pinjaman.

Investasi ini bisa memberikan imbal hasil lebih tinggi, tapi risikonya juga lebih besar. “Memberi pinjaman ke kreator YouTube, pembeli mobil subprime, atau petani di Meksiko bisa memberikan hasil tinggi, meski likuiditasnya lebih rendah dibanding obligasi investasi berkualitas,” jelasnya.

5. Rekening Pasar Uang dan Tabungan Bunga Tinggi

Untuk pilihan aman, Sturdivant menyarankan rekening pasar uang atau tabungan berbunga tinggi, terutama yang berbasis online dan tidak memerlukan setoran tunai secara fisik.

“Karena tidak memiliki bangunan fisik, bank online biasanya bisa menawarkan bunga lebih tinggi untuk tabungan atau deposito. Saya tidak menyarankan menyimpan semua dana dalam bentuk tunai, tapi meningkatkan alokasi ke bentuk ini bisa memberikan keamanan dan tetap menghasilkan bunga,” tutupnya.

Apakah Anda sedang mempertimbangkan untuk mengubah strategi investasi Anda tahun ini?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya