Anindya Bakrie Optimis RI Bakal Capai Kesepakatan Dagang Baru dengan AS

Katua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.
Sumber :
  • @anindyabakrie.

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengaku optimis bahwa kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) bakal tercapai. Dalam wawancara eksklusif bersama Fox News, Anindya menegaskan bahwa kedua negara memiliki potensi besar untuk memperluas kerja sama, khususnya di sektor perdagangan dan investasi lintas negara.

Kejurnas Akuatik 2025 Mulai Bergulir, Ribuan Atlet Daerah Tanah Air Ambil Bagian

Pihaknya mencatat surplus perdagangan RI dengan AS sekitar US$1,8 miliar, Sementara Indonesia mengimpor produk turunan migas dari berbagai negara lain dengan nilai mencapai US$40 miliar.

"Pemerintah kini tengah mempertimbangkan untuk merealokasikan angka tersebut," kata Anindya dalam keterangannya, Jumat, 2 Mei 2025.

Anindya Bakrie Pastikan Medef Bakal Bantu Kadin Bangun 1.000 Dapur Umum MBG

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Menurutnya, beberapa potensi impor energi Indonesia secara kebetulan berasal dari negara bagian seperti Texas dan wilayah sekitarnya. Sebab, Texas adalah negara bagian yang menarik untuk memulai kerja sama.

Osco Resmi Jabat Ketua Pengembangan Lahan DEKOPIN, Fokus "Sulap Lahan Tidur" jadi Perumahan Subsidi

"Namun yang ingin saya tekankan, dalam hubungan dagang itu isu utamanya bukan soal neraca yang seimbang, melainkan bagaimana memperbesar volume perdagangan antara kedua negara," ujarnya.

Menurut Anin, AS memiliki keinginan untuk meningkatkan ekspor produk seperti kedelai, kapas, dan gandum ke Indonesia. Di sisi lain, Indonesia juga ingin memperluas ekspor barang-barang seperti elektronik, alas kaki, dan garmen ke pasar AS. Namun, Anin menggarisbawahi bahwa potensi Indonesia tidak terbatas pada sektor tersebut.

"Kami juga memiliki banyak critical mineral yang dapat menjadi landasan kerja sama strategis dengan AS, sehingga ketergantungan pada satu negara dapat dikurangi,” kata Anin.

Mengenai prospek kesepakatan dagang itu sendiri, Anin menyatakan keyakinannya bahwa hal tersebut dapat terwujud dalam waktu dekat.

"Tentu, merumuskan kesepakatan adalah tugas pemerintah. Tapi kami sangat percaya diri. Saya dari sektor swasta, mewakili Kadin Indonesia. Usai dari sini (New York), saya akan bertolak ke Washington D.C. untuk bertemu Kamar Dagang AS dan membahas peluang kerja sama lebih lanjut. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan ada peningkatan investasi lintas negara," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya