GoTo Tepis Rumor Merger dengan Grab: Belum Ada Kesepakatan Apapun
- VIVA/Ayesha Puri
Jakarta, VIVA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) angkat suara perihal rumor telah soal merger dengan Grab. Manajemen perseroan menegaskan tidak ada kesepakatan dengan pihak manapun hingga pernyataan dipublikasikan di keterbukaan informasi pada Rabu, 7 Mei 2025.
Sekretaris Perusahaan R.A. Koesoemohadiani mengungkap, perseroan menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak dari waktu ke waktu. Namun, pinangan tersebut tidak serta merta diterima karena perseroan perlu menimbang dana memperhatikan kepentingan mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan hingga seluruh pemangku kepentingan kunci.
Koesoemohadiani menambahkan, hal-hal yang dijelaskan merupakan kewajiban direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian. Tidak lain menilai penawaran mana yang dapat meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham GOTO.
"Sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini, perseroan belum mencapai keputusan apa pun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan" tegas Koesoemohadiani dikutip dari keterangan resmi pada Kamis, 8 Mei 2025.
Ilustrasi akuisisi / merger.
- newtier.com
Klarifikasi GOTO mengenai spekulasi merger dengan Grab telah dijelaskan sebelumnya pada keterbukaan informasi tertanggal 19 Maret 2025. Dalam keterangannya, Manajemen GOTO menuturkan belum ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak mana pun untuk melakukan transaksi sebagaimana telah pemberitaan yang beredar.
Perseroan nampaknya melihat merger belum diperlukan mengingat hasil positif kinerja keuangan GOTO pada kuartal I-2025. Emiten transportasi berbasis teknologi digital mencatatkan EBITDA yang disesuaikan tertinggi untuk unit bisnis Fintech dan On-Demand Services.
Selain itu, pertumbuhan Gross Transaction Value (GTV) inti tahunan yang berkelanjutan, mencerminkan bauran produk Perseroan yang kuat dan eksekusi strategis di seluruh ekosistem yang terintegrasi. Koesoemohadiani menuturkan berita yang beredar mengenai merger dengan Grab tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional dan kelangsungan usaha perseroan.
