Naik 9 Kali Lipat, Antam Bukukan Laba Rp 2,3 Triliun di Kuartal I-2025

Gedung ANTAM (Aneka Tambang)
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Jakarta, VIVA – Anggota Holding Pertambangan MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan laba periode berjalan pada kuartal I-2025 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik nyaris 9 kali lipat, menjadi Rp 2,3 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, Antam diketahui membukukan laba Rp 210,9 miliar.

Harga Emas Hari Ini 14 Juli 2025: Produk Antam dan Global Kompak Meroket

Antam melaporkan volume penjualan emas sepanjang Januari-Maret 2025 yang mencapai 13,74 ton, naik 93 persen secara year-on-year (yoy).

Berdasarkan laporan keuangan ANTM, penjualan produk emas pada kuartal I-2025 masih mendominasi dengan perolehan sebesar Rp 21,6 triliun, naik hampir tiga kali lipat atau sebesar 181,68 persen (yoy).

Harga Emas Antam Melonjak Hari Ini 12 Juli 2025: Dibanderol Rp1,919 Juta per Gram

Direktur Utama Antam, Nicolas D. Kanter mengatakan, capaian positif itu merupakan hasil dari respons cepat perusahaan, terhadap tantangan pasar serta penguatan efisiensi operasional secara berkelanjutan. 

"Kami terus mengedepankan strategi pemasaran yang inovatif, pengendalian biaya yang cermat, serta menjaga struktur biaya agar tetap kompetitif," kata Nico dalam keterangannya, Kamis, 8 Mei 2025.

Harga Emas Hari Ini 11 Juli 2025: Antam Perkasa, Produk Global Kinclong Gegara Tarif Trump ke Kanada

Harga Emas, Logam Mulia

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Selain emas, Nico juga melaporkan bahwa penjualan bijih nikel tumbuh signifikan dengan naik 423,41 persen (yoy) menjadi Rp 2,8 triliun, seiring penjualan feronikel sebesar Rp 970,7 miliar atau naik 54 kali lipat.

Dia pun merinci bahwa penjualan domestik naik 197,63 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 24,83 triliun, penjualan ekspor naik 375,27 persen (yoy) menjadi Rp 1,33 triliun.

"Total penjualan bersih ANTM naik 203 persen (yoy) menjadi Rp 26,15 triliun," ujar Nico.

Manajemen juga melaporkan bahwa beban pokok penjualan ANTM naik 168,99 persen (yoy) menjadi Rp 22,52 triliun.

"Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik nyaris 9 kali lipat, menjadi Rp 2,3 triliun," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya