Fokus pada SDM, Sampoerna Bangun Fondasi Bisnis Berkelanjutan

Logo HM Sampoerna.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) terus menjadi perhatian dunia usaha dalam menghadapi tantangan ekonomi yang dinamis. Bagi sebagian perusahaan, SDM bukan hanya aset internal, tapi juga bagian penting dalam menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas. 

Salah satu contoh pendekatan ini terlihat dari strategi pengembangan SDM yang dijalankan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), baik di kalangan internal perusahaan maupun masyarakat.

Komitmen Sampoerna terhadap pengembangan SDM tercermin dari sejumlah inisiatif strategis yang disebutkan Direktur Sampoerna, Elvira Lianita. "Sebagai pemimpin perempuan di Sampoerna, saya bangga menjadi bagian dari perusahaan yang menerapkan meritokrasi dan memberikan peluang yang sama bagi setiap karyawan," kata Elvira, seperti dikutip dari keterangannya, Kamis, 8 Mei 2025.

Elvira sendiri telah bergabung dengan Sampoerna sejak 2001 dan menjabat sebagai direktur urusan eksternal sejak 2018. Dia juga menjabat sebagai Ketua Komite Keberlanjutan yang bertugas memastikan bisnis berjalan secara bertanggung jawab. 

Menurut dia, pengembangan SDM dilakukan melalui dua jalur utama, yakni internal bagi karyawan, dan eksternal untuk masyarakat dan mitra usaha. Secara internal, Sampoerna mempekerjakan lebih dari 90.000 tenaga kerja, yang mayoritas adalah perempuan. 

Melalui program pelatihan dan pengembangan karier, sejumlah pekerja seperti Jarmi, yang berlatar belakang pendidikan SD, berhasil naik jabatan menjadi supervisor. Untuk karyawan yang memasuki masa pensiun, Sampoerna memiliki program Holistic Employment for Employability (HOPE) dan sudah melatih lebih dari 7.000 orang.

"Kami percaya bahwa pengembangan SDM yang unggul adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan individu, tetapi juga memperkuat ekonomi daerah dan nasional," ujarnya.

Gandeng Waste4Change, Sampoerna Daur Ulang Hampir 3 Ton Sampah pada 2024

"Pengembangan SDM yang berkelanjutan memungkinkan kami menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat," sambung Elvira.

Secara eksternal, Sampoerna menjalankan program di bawah payung Sampoerna untuk Indonesia (SUI). Dua program utamanya adalah Sampoerna Retail Community (SRC) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). 

Laba Semester I Anjlok, HM Sampoerna Ungkap Strategi Dongkrak Kinerja 2024

SRC sendiri telah membina lebih dari 250.000 toko kelontong, sebagian besar dikelola oleh perempuan, dengan kontribusi omzet mencapai Rp236 triliun per tahun atau sekitar 11,4 persen dari PDB Retail Nasional 2022.

Adapun SETC telah memberikan pelatihan kewirausahaan kepada lebih dari 97.000 peserta dalam 17 tahun terakhir, dengan cakupan pelatihan yang meliputi pertanian, peternakan, kuliner, hingga business matching untuk ekspor.

30.000 UMKM Binaan SRC Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan, Sudah Terima Manfaat Rp2,2 M

"Efek berganda dari pengembangan SDM unggul ini luar biasa. Sampoerna percaya bahwa bisnis harus memiliki dampak positif bagi karyawan, mitra bisnis, dan masyarakat luas," kata Elvira.

SRC bina UMKM [Dok. Humas Sampoerna Retail Community]

Komunitas Ritel Sampoerna Bina 250.000 Toko Kelontong dalam 17 Tahun

Sampoerna Retail Community (SRC) ikut berperan dalam upaya transformasi para pelaku UMKM toko kelontong di Indonesia dalam 17 tahun terakhir.

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2025