Di IPA Convex 2025, Pertamina Hulu Energi Tegaskan Siap Pacu Eksplorasi dan Produksi

[Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, bersama jajaran Direksi PHE dan para entitas bisnis usai penandatanganan 10 Perjanjian Jual Beli Gas di IPA Convex 2025, kawasan ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa, 20 Mei 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Banten, VIVA – Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama para afiliasinya, menandatangani 10 Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang dilakukan di dalam rangkaian acara IPA Convex 2025.

Sukseskan Swasembada Energi, PHE Catat Pertumbuhan Eksplorasi 37 Persen dalam Tiga Tahun Terakhir

Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis PHE, Rachmat Hidajat mengatakan, PHE akan terus berkomitmen mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi, dengan menyediakan pasokan gas bumi yang sejalan dengan program transisi ke energi bersih.

Dia menegaskan, langkah konkret PHE untuk mendukung kemandirian energi nasional, adalah dengan meningkatkan kinerja mulai dari upaya eksplorasi hingga produksi dalam proses bisnis perusahaan.

Sudah 2 Bulan BBM Langka di Bengkulu, Wapres Gibran Instruksikan Pertamina Lakukan Ini

"Di bidang produksi khususnya untuk monetisasi gas dalam rangka mendukung transisi energi, PHE melalui afiliasinya menandatangani 10 Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG)," kata Rachmat di acara IPA Convex 2025, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa, 20 Mei 2025.

Wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi (PHE)

Photo :
  • Dok. PHE
Survei Indikator: Masyarakat Percaya Kejaksaan Mampu Tuntaskan Kasus Korupsi

Dia menambahkan, rangkaian penandatanganan kerja sama ini tidak lepas dari upaya PHE bersama seluruh anak perusahaannya, untuk mewujudkan rantai pasok yang kuat sekaligus meningkatkan efisiensi. Dimana pada akhirnya, hal itu juga akan mendukung aspek ketahanan energi nasional.

"Gas bumi, dengan fleksibilitas dan emisi karbon yang lebih rendah, berperan sebagai energi peralihan yang strategis," ujarnya.

Berikut adalah 10 Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang disepakati PHE di IPA Convex 2025: 

1. PJBG antara PT Pertamina Hulu Energi Ogan Komering dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan afiliasi, dengan volume gas yang akan dipasok mencapai 4 milyar british thermal per hari (BBTUD) untuk kebutuhan industri.

2. PJBG antara PT Pertamina Hulu Energi North Sumatera Offshore dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan afiliasi, dengan volume gas yang akan dipasok sebesar 8,48 milyar british thermal per hari (BBTUD) untuk kebutuhan pelanggan akhir para pembeli. 

3. PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, dengan volume gas yang akan dipasok mencapai 11 milyar british thermal per hari (BBTUD) untuk kebutuhan industri di Medan (Sumatera Utara).

4. PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan afiliasi dengan volume gas yang akan dipasok mencapai 17 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan industri di Jawa Barat.

5. PJBG antara PT Pertamina EP dan PT Bayu Buana Gemilang dengan volume gas yang akan dipasok sebesar 1 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari Lapangan Tambun untuk kebutuhan industri di Jawa Barat dan sekitarnya.

6. PJBG antara PT Pertamina EP dan PT Bayu Buana Gemilang dengan volume gas yang akan dipasok sebesar 5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari Lapangan Jatinegara I untuk kebutuhan industri dan kelistrikan.

7. PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT PLN (Persero) dan PT PLN Energi Primer Indonesia dengan volume gas yang akan dipasok sebesar 12 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk keperluan listrik Pembangkit Muara Tawar.

8. PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT PLN (Persero) dan PT PLN Energi Primer Indonesia dengan volume gas yang akan dipasok sebesar 5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan kelistrikan Tanjung Batu.

9. PJBG antara PT PHE ONWJ dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Kilang Pertamina Internasional dengan volume gas yang akan dipasok mencapai 23 milyar british thermal per hari (BBTUD) untuk kebutuhan Kilang Refinery Unit VI Balongan.

10. PJBG antara PT Pertamina (Persero)/KKKS East Kalimantan dengan PT PLN (Persero) dan PT PLN Energi Primer Indonesia dengan volume gas yang akan dipasok mencapai 36 milyar british thermal per hari (BBTUD) untuk kebutuhan kelistrikan Tanjung Batu dan Bontang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya