Dibuka Menghijau, IHSG Coba Break Resistance Ditopang Penguatan Rupiah
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 39 poin atau 0,55 persen di level 7.206 pada pembukaan perdagangan Jumat, 23 Mei 2025.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksi IHSG terus dibayangi koreksi di tengah upaya break resistance pada perdagangan hari ini.
"IHSG hari ini berpotensi melanjutkan kenaikan ke 7.200, ditopang penguatan Rupiah sebagai efek tax bill AS," kata Fanny dalam riset hariannya, pada Jumat, 23 Mei 2025.
"Namun jika sulit tembus resistance kuat di 7.200, IHSG akan kembali koreksi terbatas," ujarnya.
Pasar saham Asia-Pasifik melemah pada Kamis kemarin mengikuti penurunan tajam pada Wall Street. Sentimen investor memburuk akibat kekhawatiran bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) anggaran baru di AS akan memperburuk defisit fiskal negara tersebut.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
- VIVA/M Ali Wafa
Adapun di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun 0,84 persen dan Topix melemah 0,58 persen. Di Korea Selatan, Indeks Kospi turun 1,22 persen dan Indeks Kosdaq melemah 0,82 persen.
Sementara, Indeks S&P/ASX 200 Australia terkoreksi 0,45 persen, Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,19 persen, dan Indeks CSI 300 di Tiongkok daratan melemah 0,06 persen.
Selain itu, para investor juga menantikan pengumuman anggaran Selandia Baru untuk tahun 2025. Di domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan kondisi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit sebesar US$800 juta pada kuartal I-2025.
"Support IHSG berada di level 7.040-7.070 sementara resist IHSG di rentang 7.170-7.230," ujarnya.