Dibuka Memerah, IHSG Diprediksi Rebound di Tengah Ketidakpastian Tarif Trump

Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 47 poin atau 0,66 persen di level 7.128 pada pembukaan perdagangan Senin, 2 Juni 2025.

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman memprediksi, IHSG berpotensi rebound pada perdagangan hari ini.

"IHSG hari ini berpotensi menguji support kuat di 7.145 dan masih potensi rebound kembali. Investor masih akan mencerna pasca-ketidakpastian tarif Trump sepanjang libur panjang kemarin," kata Fanny dalam riset hariannya, Senin, 2 Juni 2025.

Pasar saham Asia-Pasifik melemah pada Jumat pekan lalu akibat tertekan kekhawatiran perlambatan ekonomi AS, ketidakpastian seputar kebijakan tarif Presiden Donald Trump, serta kenaikan inflasi di Jepang.

Di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun 1,22 persen dan Indeks Topix melemah 0,37 persen. Di Korea Selatan, Indeks Kospi turun 0,84 persen, dan Indeks Kosdaq turun 0,26 persen. Sementara itu, Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,20 persen, sedangkan Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,30 persen. 

Di sisi lain, Pengadilan Perdagangan Internasional AS menyatakan bahwa Trump telah melampaui kewenangannya dalam menerapkan tarif ‘resiprokal’. Pengadilan memutuskan untuk membatalkan kebijakan tarif tersebut.

Namun, pemerintahan Trump mengajukan banding, dan pengadilan tingkat banding memutuskan untuk kembali memberlakukan tarif tersebut.

Di Asia, data inflasi inti Tokyo untuk bulan April 2025, yang tidak memasukkan harga bahan makanan segar, naik menjadi 3,6 persen secara year-on-year (yoy) melampaui ekspektasi sebesar 3,5 persen.

"Support IHSG berada di level 7.100-7.145 sementara resist IHSG di rentang 7.200-7.220," ujarnya.

IHSG Melemah Tipis 0,18% Usai AS Berlakukan Tarif 19 Persen untuk Indonesia

IHSG ditutup turun 0,18 persen ke level 7.490 pada 7 Agustus 2025, dibayangi sentimen negatif dari tarif 19 persen oleh AS dan tekanan jual di saham-saham konglomerasi.

VIVA.co.id

7 Agustus 2025