Grab Sebut Pendapatan Driver Ojol Capai Rp 6,8 Juta per Bulan, Mobil Rp 18 Juta

Driver ojol Gojek dan Grab.
Sumber :
  • pymnts

Jakarta, VIVA – Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi buka-bukaan terkait pendapatan mitra pengemudinya, baik driver ojek online (online) roda dua maupun empat. Rata-rata pendapatan tertinggi mitranya tercatat mencapai Rp 18 juta per bulan.

Driver Ojol: Tuntutan Kami Potongan Aplikasi 10 Persen, Bukan Kenaikan Tarif

Neneg mengatakan, Grab mengelompokkan mitranya keempat level yakni Jawara, Ksatria, Pejuang, dan Anggota. Tercatat pada periode 1-30 April 2025, rata-rata pendapatan pengemudi roda dua sebesar Rp 6,8 juta per bulan. Sebagai informasi, jumlah pendapatan ini untuk di kota Bali. dan total pendapatan ini ada di level Jawara.

"Kalau Jawara pendapatan rata-rata ya ini Rp 6,8 juta, dia jumlah harinya dia narik tuh 25 hari dari 1-30 April. Jumlah jam nariknya dia itu sekitar 6 jam, jumlah orderannya sekitar 20 per hari," ujar Neneng dalam Diskusi Media di Kembang Goela, Jakarta Selatan, Jumat. 13 Juni 2025.

Membebani Pelanggan, Rencana Kenaikan Tarif Ojol 15 Persen Tidak Bijak

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Sedangkan untuk pendapatan terendah yakni level Anggota, yang mana pengemudi ojol bekerja selama 13 hari, dan jumlah jam narik 3 jam serta orderan selesai 9 per hari. Maka pendapatan yang diterima sebesar Rp 1,6 juta per bulan.

Tuntutan 20 Mei Lalu Tak Direspons, Puluhan Ribu Ojol Bakal Demo Lagi Kepung Istana 21 Juli

"Ini adalah yang dia bersih dari kita, jadi udah dipotong bagi hasil ke kita gitu. Jadi ini mungkin mereka hanya tinggal beli bensin atau makan," terangnya.

Sementara untuk mitra pengemudi roda empat, rata-rata pendapatan yang diraup pada periode 1-30 April 2025 mencapai Rp 18 juta per bulan untuk level Jawara. Lalu untuk level Anggota pendapatan sebesar Rp 3,2 juta per bulan.

"Full time itu bisa di Bali Rp 18 juta. Dia menggunakan satu aplikasi biasanya kan. Nggak mungkin Jawara itu dua aplikasi," imbuhnya.

Neneng memaparkan, mitra pengemudi dalam hal ini terbagi dalam dua kategori, yakni full time dan paruh waktu. Indikasi mitra pengemudi full time adalah durasi naik 6 jam termasuk waktu istirahat, mengambil orderan secara beruntun, dan loyal dengan hanya menggunakan satu aplikasi.

Adapun untuk indikasi mitra pengemudi paruh waktu adalah durasi naik 3 jam termasuk waktu istirahat, menjadi mitra pengemudi adalah kegiatan sambilan, dan menggunakan lebih dari satu aplikasi.

Ilustrasi pengemudi ojek online (ojol).

Soal Wacana Penyesuaian Tarif Ojol, Intip Sederet Pertimbangan Kemenhub

Wacana penyesuaian tarif untuk ojek dalam jaringan (daring) atau online yang belakangan menjadi sorotan sejumlah pihak saat ini.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2025