Dapat Suntikan Dana Rp13 Triliun, Saham Chandra Asri Pacifik Langsung Kinclong
- Website Chandra Asri Pacifik
Jakarta, VIVA – PT Chandra Asri Pacifik Tbk (TPIA) mendapat suntikan dana dari kerja sama Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia dan Indonesia Investment Authority (INA). Lembaga investasi itu akan mengucurkan uang sebesar US$800 untuk proyek pengembangan Pabrik Klor Alkali-Etilen Diklorida.
Diberitakan sebelumnya, penyuntikan dana dari Danantara sebagai investor strategis bertujuan untuk mendongkrak produksi soda kaustik dan etilen diklorida, sebagai bahan kimia input utama untuk industri hilir. Hal ini termasuk pemrosesan nikel yang akan mendorong dan mendukung swasembada hilir dan industri Indonesia secara keseluruhan.
Manajemen TPIA menyampaikan, kehadiran pabrik Klor Alkali-Etilen Diklorida turut kontribusi signifikan terhadap perekonomian melalui pengurangan impor soda kaustik. Selain itu, membuka peluang peningkatan devisa melalui ekspor Ethylene Dichloride, penciptaan nilai tambah, serta penguatan rantai pasok domestik.
Kantor Danantara
- Antara
“Dengan nilai proyek sekitar 800 juta USD, pembangunan pabrik juga turut mendukung target pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen,” tulis perseroan pada situs resminya, dikutip Rabu, 18 Juni 2025.
Melansir Stockbit pada Rabu, 18 Juni 2025, pabrik tersebut akan dikelola PT Chandra Asri Alkali yang merupakan anak perusahaan TPIA. Kapasitas produksi ditargetkan mencapai 400 ribu metrik ton soda kaustik dan 500 ribu ton etilen diklorida.
Analis Stockbit memandang rencana penanaman modal Danantara ke TPIA sejalan dengan fokus investasi badan tersebut pada delapan sektor, termasuk hilirisasi mineral. Sementara bagi perseroan, keterlibatan Danantara dan INA dalam proyek CA-EDC ini akan menjadi dukungan permodalan bagi proyek tersebut.
Fasilitas pabrik Chandra Asri. (foto ilustrasi)
- Situs Chandra Asri.
"Sehingga memberikan ruang bagi TPIA untuk pengembangan bisnis lainnya," demikian dikutip dari Stockbit.
Berdasarkan pantauan VIVA, saham TPIA melesat 0,49 persen atau 50 poin sehari setelah memperoleh investasi jumbo. Hingga pukul 14.00 WIB, saham TPIA bertengger di level 10.275 bahkan sempat menyentuh area 10.350 selama intraday.
Perseroan juga akan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yang dibayarkan pada 11 Juli 2025 mendatang. Manajemen TPIA mengalokasikan US$30 juta atau sekitar Rp 484,65 miliar yang berasal dari sisa laba bersih tahun 2018.