Anggota Komisi VI Pastikan Suntikan Modal Danantara ke BUMN Bakal Selektif Berbasis Studi Kelayakan
- Antara
Jakarta, VIVA – Pengelolaan BUMN oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dinilai merupakan langkah strategis dalam meningkatkan daya saingnya di masa depan. Hal tersebut juga merupakan terobosan untuk mempercepat transformasi BUMN agar lebih adaptif, dan kompetitif.
Anggota Komisi VI DPR RI Firnando Ganinduto menegaskan bahwa kewenangan Danantara merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menciptakan tata kelola perusahaan dan investasi negara yang lebih terukur dan profesional.
“Kami di Komisi VI melihat bahwa hadirnya Danantara sebagai institusi pengelolaan dan investasi strategis yang dapat mempercepat restrukturisasi dan revitalisasi BUMN, terutama yang bergerak di sektor-sektor prioritas dan memiliki dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Fimando dikutip dari keterangannya, Rabu, 18 Juni 2025.
Kantor Danantara
- Antara
Menurutnya, selama ini banyak BUMN yang menghadapi keterbatasan pendanaan untuk ekspansi maupun modernisasi, dan cenderung bergantung pada penyertaan modal negara (PMN) yang terbatas. Dengan kewenangan baru ini, Danantara Indonesia dapat mengisi celah pembiayaan dengan pendekatan investasi yang lebih fleksibel, profesional, dan berbasis kinerja.
“Kami juga akan memastikan bahwa suntikan modal melalui Danantara dilakukan secara selektif, berbasis studi kelayakan, serta diiringi dengan tata kelola yang transparan dan akuntabel. Komisi VI DPR RI siap menjalankan fungsi pengawasan agar investasi ini benar-benar produktif dan berdampak positif terhadap perekonomian,” tambahnya.
Firnando Ganinduto juga menekankan pentingnya sinergi antara Danantara, Kementerian BUMN, dan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan inovatif.
Reformasi model pendanaan BUMN melalui Danantara diharapkan mampu mengurangi beban fiskal negara sekaligus meningkatkan nilai tambah dari setiap rupiah yang diinvestasikan.
“Ini bukan sekadar soal dana, tetapi bagaimana membangun BUMN yang agile, efisien, dan mampu bersaing secara global. Danantara harus menjadi katalisator untuk itu,” tutupnya.