AS Bantu Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Capai Titik Tertinggi
- CNBC
Teheran, VIVA – Harga minyak mentah dunia sempat mencapai titik tertinggi dalam lima bulan, pada Senin, 23 Juni 2025, karena investor dengan cemas menunggu langkah Teheran berikutnya setelah Amerika Serikat bergabung dengan Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran.
Keputusan AS tentu meningkatkan krisis Timur Tengah dan memicu kekhawatiran pasokan.
Melansir dari NDTV, harga minyak naik lebih dari 2 persen, tertinggi sejak Januari, dengan serangan AS terhadap situs nuklir Iran menimbulkan risiko bagi aktivitas global dan inflasi.
Untuk saat ini, Brent naik relatif terkendali 2,7 persen pada US$ 79,12 per barel, sementara minyak mentah AS naik 2,8 persen menjadi US$ 75,98. Pasar saham menunjukkan ketahanan, dengan kontrak berjangka S&P 500 turun 0,5 persen dan kontrak berjangka Nasdaq turun 0,6 persen.
Ilustrasi Harga Minyak
- en.mehrnews.com
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,5 persen, dan Nikkei Jepang turun 0,9 persen.
Kontrak berjangka EUROSTOXX 50 turun 0,7 persen, sementara kontrak berjangka FTSE turun 0,5 persen serta kontrak berjangka DAX turun 0,7 persen.
Eropa dan Jepang sangat bergantung pada impor minyak dan LNG, sedangkan Amerika Serikat (AS) merupakan eksportir neto.
AS jatuhkan bom ke 3 situs nuklir Iran
- Ist
Di pasar komoditas, emas turun tipis 0,1 persen menjadi US$ 3.363 per ons.
Para investor berharap Iran mungkin akan mundur sekarang karena ambisi nuklirnya telah dibatasi, atau bahkan perubahan rezim mungkin akan membawa pemerintahan yang tidak terlalu bermusuhan ke tampuk kekuasaan di sana.