Krakatau Steel Raup Pendapatan Rp15 Triliun pada 2024, Investasi Danantara Diharap Percepat Transformasi Industri Baja

PT Krakatau Steel.
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

Jakarta, VIVA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2024. Kehadiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara diharapkan dapat mendorong perseroan mencapai target pembangunan industri baja nasional pada tahun 2045. 

Bisnis Baja Milik Lion Holding Tetap Tebar Dividen Rp 2,6 Miliar Meski Keuangan Minus

Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan menyampaikan, perseroan berhasil mempertahankan EBITDA senilai US$6,63 juta atau Rp107,17 miliar. Berdasarkan laporan keuangan sepanjang tahun 2024 membukukan pendapatan sebesar US$954,59 juta atau setara Rp15,42 triliun. 

Akbar menambahkan, arus kas perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar US$88,15 juta setara Rp1,42 triliun. Total aset per 31 Desember 2024 naik 1,59 persen secara year on year menjadi US$2,89 miliar atau Rp46,77 triliun.

IHSG Ditutup Amblas 0,19 Persen, Dua Saham Kinclong Usai Lakukan Aksi Korporasi

Dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada Rabu, 25 Juni 2025, turut hadir perwakilan dari PT Danantara Asset Management (Persero) sebagai pemegang saham Seri B dan Kementerian BUMN RI sebagai pemegang saham seri A Dwiwarna. Masuknya Danantara sebagai investor tidak hanya memperkuat struktur permodalan tetapi mengukuhkan posisi perseroan dalam memfasilitasi integrasi hulu-hilir industri baja.

RUPS Tahun Buku 2024 PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)

Photo :
  • Krakatau Steel
Garap Proyek Energi Terbarukan, Danantara Teken MoU Senilai Rp 162 Triliun dengan ACWA Power Arab Saudi

Akbar menjelaskan, integrasi mencakup penguasaan sumber daya bahan baku hingga pengembangan produk yang bernilai tambah. Sehingga harapannya semakin mendukung perseroan mencapai target produksi baja nasional.

"Ke depan kami berharap kinerja Krakatau Steel semakin membaik terutama setelah berada di bawah BPI Danantara di mana perannya akan menjadi semakin penting mengingat target pembangunan industri baja nasional mencapai 100 juta ton pada 2045,” ujar Akbar, dikutip dari website resmi perseroan, Selasa, 1 Juli 2025.

Ia menegaskan, negara tidak cukup hanya menjadi regulator atau pemberi insentif. Dalam konteks ini, BPI Danantara menjadi aktor utama yang mengarahkan, mengendalikan, dan menjamin keberlanjutan pembangunan industrinya.

"Krakatau Steel mempunyai mimpi besar agar Indonesia menjadi negara industri maju pada 2045, oleh karena itu kehadiran negara di sektor-sektor strategis seperti baja tidak terhindarkan," lanjut Akbar.

Dalam RUPS tersebut, perseroan menyetujui perombakan susunan pengurus. Manajemen KRAS mengangkat Daniel Fiztgerald Liman sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Hendro Martowardojo sebagai Komisaris Utama, Setia Diarta sebagai Komisaris dan Aryo Haryo Bimo sebagai Komisaris.

Berikut susunan dewan direksi dan komisaris KRAS setelah RUPS:

Dewan Direksi

  • Direktur Utama : Muhamad Akbar Djohan
  • Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Daniel Fitzgerald Liman
  • Direktur SDM : Agus Nizar Vidiansyah
  • Direktur Komersial, Pengembangan Usaha dan Portofolio : Hernowo
  • Direktur Infrastruktur dan Operasi : Utomo Nugroho

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama : Hendro Martowardojo
  • Komisaris Independen : David Pajung
  • Komisaris Independen : Willgo Zainar
  • Komisaris : Setia Diarta
  • Komisaris : Adityo Haryo Bimo
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya