Bursa Asia Bergejolak saat Dua Indeks Acuan Wall Street Cetak Rekor Tertinggi
- VIVA/Syahrino Putama
Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik dibuka beragam pada perdagangan Jumat, 4 Juli 2025. Fluktuasi menyusul lonjakan di Wall Street setelah rilis laporan tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) lebih baik perkiraan pasar.
Data tersebut meredakan kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi AS. Laporan tenaga kerja sontak mendorong saham-saham AS menguat pesat, terutama emiten sektor teknologi berhasil mencapai rekor tertinggi baru.
Dikutip dari CNBC Internasional, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, dibuka datar saat pasar sedang bergejolak. Indeks Topix tercatat menguat sebesar 0,15 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,56 persen. Indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil ikut rontok 0,8 persen.
Ilustrasi saham asia merosot
- VIVA/Muhamad Solihin
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 meningkat 0,21 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih rendah, yakni merosot dari level 24.069,94 menjadi 23.991.
Ketiga indeks utama di Wall Street membukan lompatan harga signifikan bahkan S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi. Indeks S&P 500 melesat 0,83 persen dan ditutup pada level 6.279,35.
Sementara itu, Nasdaq Composite menguat 1,02 persen menjadi 20.601,10. Meski tidak cetak rekor, indeks Dow Jones Industrial Average mencatat lonjakan pesat sebesar 344,11 poin atau 0,77 persen sehingga terbang ke area 44.828,53.
