Bitcoin Ngegas, Saham dan Emas Ngos-ngosan

Bitcoin.
Sumber :
  • International Banker

Jakarta, VIVABitcoin (BTC) mencatatkan kenaikan lebih dari 300 persen dalam dua tahun terakhir, menjadikannya aset dengan kinerja terbaik dibandingkan saham, emas, dan Ethereum (ETH) di tengah gejolak pasar global.

Kinerja impresif Bitcoin tetap bertahan meski pasar keuangan dunia diguncang oleh sentimen negatif. Ketegangan dagang akibat tarif baru dari Pemerintahan Presiden Donald Trump dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang di bawah ekspektasi mendorong koreksi tajam di berbagai instrumen investasi.

Namun, berbeda dari aset lain yang melemah, Bitcoin tetap unggul secara agregat sejak pertengahan 2023.

Menurut data, seperti dikutip dari Indodax, Senin, 4 Agustus 2025, pertumbuhan harga Bitcoin dalam dua tahun terakhir mencapai lebih dari 300 persen.

Sebagai perbandingan, indeks S&P 500 hanya naik sekitar 38 persen, emas sekitar 70 persen, dan Ethereum sebesar 56 persen. Sementara itu, harga minyak nyaris stagnan.

Data tersebut menunjukkan bahwa Bitcoin tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga mendominasi di tengah tekanan ekonomi global.

Performa kuat Bitcoin tidak hanya ditopang oleh sentimen pasar, tetapi juga didukung oleh sejumlah faktor fundamental.

Di antaranya adalah pasokan yang terbatas, adopsi global yang meningkat, serta infrastruktur pasar yang semakin matang.

Analis mencatat bahwa struktur Bitcoin sebagai aset dengan suplai tetap memberikan perlindungan terhadap inflasi, sementara likuiditas dan penetrasi institusional membuatnya semakin diterima sebagai bagian dari portofolio investasi.

IHSG Ditutup Cerah di Awal Agustus, Ada Saham yang Naik hingga 500 Poin

Kendati sempat mengalami koreksi dalam beberapa pekan terakhir, analis melihat tidak ada perubahan signifikan pada fundamental Bitcoin.

Pola historis juga menunjukkan bahwa fase penurunan sering kali mendahului kenaikan harga berikutnya.

Mau Mulai Investasi Kripto tapi Takut Rugi, Ini Panduan Lengkap untuk Pemula

“Tidak ada yang lebih baik dari Bitcoin,” ujar veteran industri Adam Back, seperti dikutip Coindoo. Ia menekankan bahwa volatilitas jangka pendek bukan penentu kekuatan aset dalam jangka panjang.

Meski mencetak kenaikan signifikan, Bitcoin tetap merupakan aset berisiko tinggi. Investor disarankan untuk memahami risiko fluktuasi harga dan pengaruh kebijakan global sebelum mengambil keputusan investasi.

IHSG Sesi I Rebound 1,16 Persen, Cek 3 Saham Top Gainers

Adapun penurunan harga jangka pendek bukan hal baru bagi investor veteran Bitcoin. Sejarah mencatat, fase koreksi sering kali menjadi awal dari fase bullish berikutnya.

Momentum BTC saat ini tidak dibentuk oleh hype semata, melainkan oleh kekuatan fundamental yang solid. Ini yang membedakan Bitcoin dari aset lain yang performanya lebih banyak bergantung pada sentimen jangka pendek.

Layanan Bank Emas Pegadaian

Masyarakat Transaksi Emas di Pegadaian Bebas Pajak PPh 22

Dengan adanya aturan ini semakin menegaskan bahwa konsumen yang membeli dan mencicil emas batangan melalui Pegadaian tidak hanya aman, namun juga lebih menguntungkan.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2025