Jangan Asal Klik! Ini Bahaya Pop-Up ‘Terima Cookie’ di Website

Ilustrasi situs web.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta, VIVACookie bukan istilah asing dalam dunia internet dan teknologi. Saat mengunjungi sebuah situs web, terkadang muncul pop-up yang meminta izin pengguna untuk menerima cookie. Lantas, apa itu cookie?

Legendary Eid al- Fitr Cookies That Must Be on Every Table

Cookie adalah file kecil berisi informasi unik yang dikirim oleh server situs web ke peramban atau browser yang dipakai oleh pengguna.

Browser akan menyimpan cookie atau informasi unik tertentu, misalnya data login, pemilihan bahasa, dan riwayat aktivitas lainnya.

Resep Cookies Lezat, Luarnya Crunchy Dalamnya Chewy!

Dengan adanya cookies, situs web dapat mengingat pengaturan yang dipilih oleh pengguna. Situs web juga akan memahami kebiasaan aktivitas online dan mempelajari preferensi mereka.

Cookie membuat pengalaman berselancar menjadi lebih personal karena perangkat telah merekam dan mengingat aktivitas online si pengguna sebelumnya.

Cara Mudah Bersihkan Browser Internet di HP Android

Sebagai contoh, kita tidak perlu login ulang saat mengunjungi situs tertentu. Sebuah situs e-commerce juga bisa menyimpan barang yang kita tambahkan ke keranjang belanja meskipun kita menutup dan membuka kembali browser di lain waktu.

Contoh lainnya adalah kemunculan iklan di media sosial yang isinya sesuai dengan preferensi pengguna. Semua contoh tersebut berkaitan dengan cookie.

Jadi, cookie adalah bagian penting dalam mekanisme di balik layar yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna saat menjelajahi internet.

Cookie berkaitan langsung dengan privasi dan keamanan data pengguna saat menjelajahi internet. Itulah sebabnya sebuah situs web perlu meminta izin atau persetujuan dari pengguna agar aktivitas online mereka direkam.

Hal ini juga menjadi upaya pemilik situs untuk tunduk terhadap regulasi pemerintah terkait aturan keamanan berinternet, salah satu contohnya adalah General Data Protection Regulation (GDPR) yang berlaku di Eropa.

Aturan tersebut mewajibkan para pemilik situs untuk memberitahu sekaligus meminta izin dari pengguna terkait penggunaan cookie di website yang mereka kelola.

Di Indonesia, privasi data pengguna dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP). Dilansir dari laman Portal Informasi Indonesia, UU PDP telah resmi berlaku sejak 17 Oktober 2024.

Oleh karena itu, kini sejumlah website mulai meminta persetujuan pengguna terkait cookie. Hal ini dilakukan sebagai wujud kepatuhan terhadap hukum yang berlaku sekaligus menghargai privasi data pengguna. Jenis-jenis Cookie:

1. Session Cookies

Session cookies adalah jenis cookie yang hanya bertahan selama sesi browsing berlangsung. Cookie ini dibuat sementara oleh situs web dan akan otomatis terhapus setelah pengguna menutup browser.

2. Persistent Cookies

Berkebalikan dengan session cookies, persistent cookies tetap tersimpan di perangkat pengguna, bahkan setelah browser ditutup. Cookie ini memiliki tanggal kedaluwarsa tertentu yang bisa bertahan selama beberapa hari, bulan, atau bahkan bertahun-tahun, tergantung pengaturan situs web.

3. First-Party Cookies

First-party cookies adalah cookie yang dibuat dan dikelola langsung oleh situs web yang sedang dikunjungi. Cookie ini umumnya digunakan untuk menyimpan informasi yang meningkatkan pengalaman pengguna, seperti mengingat preferensi pengaturan situs atau menyimpan data login.

4. Third-Party Cookies

Third-party cookies adalah cookie yang tidak berasal dari situs web yang sedang dikunjungi, tetapi dibuat oleh pihak ketiga, misalnya jaringan iklan atau platform media sosial.

Sebagai contoh, jika kita mengunjungi situs web yang di dalamnya terdapat iklan dari Google Ads, maka Google sebagai pihak ketiga akan menyimpan cookies di perangkat pengguna. Dengan demikian, Google dapat menampilkan iklan yang relevan saat pengguna mengunjungi situs lain.

5. Essential Cookies

Essential cookies atau strictly necessary cookies merupakan cookie yang sangat penting untuk fungsi dasar sebuah situs. Tanpa cookie ini, situs mungkin tidak bisa berfungsi dengan baik. Contohnya termasuk cookie yang digunakan untuk mengelola sesi login. Essential cookies biasanya tidak dapat dinonaktifkan oleh pengguna.

6. Zombie Cookies

Sesuai namanya, zombie cookies adalah jenis cookie yang dapat "bangkit kembali" atau dibuat ulang secara otomatis meskipun pengguna telah menghapusnya dari perangkat. Cookie ini terkadang disebut juga sebagai flash cookie atau super cookie dan sulit dihapus.

Zombie cookie terkadang digunakan oleh perusahaan analisis web. Situs web juga bisa menggunakan zombie cookie untuk memblokir pengguna tertentu. Akan tetapi, zombie cookie juga bisa dibuat oleh peretas atau pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

7. Authentication Cookies

Authentication cookies digunakan untuk mengidentifikasi dan mengautentikasi pengguna saat mereka masuk ke suatu situs web. Cookie ini memungkinkan pengguna tetap masuk tanpa harus mengetik ulang kredensial mereka setiap kali membuka halaman baru dalam situs tersebut.

8. Performance Cookies

Performance cookies bertugas mengumpulkan data tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan suatu situs web, seperti halaman yang sering dikunjungi atau waktu yang dihabiskan di suatu halaman. Cookie ini berguna untuk meningkatkan kinerja situs serta pengalaman pengguna.

9. Targeting/Advertising Cookies

Targeting atau advertising cookies digunakan untuk menampilkan iklan yang lebih relevan bagi pengguna berdasarkan kebiasaan berselancar mereka. Cookie ini memungkinkan pengiklan (pihak ketiga) melacak aktivitas pengguna di berbagai situs untuk membuat profil minat mereka.

10. Functional Cookies

Functional cookies digunakan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan menyimpan preferensi dan pengaturan mereka di situs web, misalnya pilihan bahasa, tema tampilan, atau lokasi pengguna tanpa perlu mengaturnya kembali setiap kali mengunjungi situs.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya