Ada LinkCar, Savia dan SiteSense: Trio Inovasi Telkomsel yang Bisa Mengubah Cara Kita Berbisnis
- Dok. Telkomsel
Jakarta, VIVA – Telkomsel Solution Day 2025 menghadirkan beragam inovasi digital berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mendukung upaya pengembangan bisnis dan industri.
Direktur Utama Telkomsel Nugroho mengaku, lebih dari 30 solusi digital berbasis AI, 5G, dan data intelijen yang diperlukan industri perbankan dan keuangan, pertambangan, energi dan migas, manufaktur, transportasi dan logistik, ritel, hingga pemerintahan dihadirkan dalam ajang ini.
"Telkom Enterprise Solution salah satu hal penting bagi pembangunan. Ini bukan langkah pertama, tapi sudah dilakukan oleh beberapa operator perusahaan di dunia," kata dia di Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025.
Solusi digital yang dipamerkan dalam ajang Solution Day 2025 antara lain Telkomsel QRIS Soundbox, solusi pembayaran digital yang lebih aman dengan proses konfirmasi suara real-time dan dukungan jaringan stabil dari anak usaha Telkom Group tersebut.
Selanjutnya, ada SiteSense. Platform location intelligence berbasis data besar demografi Telkomsel ini dapat memudahkan pelaku usaha dan perusahaan menemukan lokasi bisnis yang strategis dan menguntungkan dalam pengembangan properti.
Telkomsel juga memamerkan inovasi LinkCar, platform digital untuk mendukung pemantauan, pelacakan, efisiensi operasional, dan akses hiburan bagi ekosistem kendaraan yang lebih terintegrasi dan cerdas.
Sementara itu, solusi percakapan cerdas Savia dihadirkan untuk membantu pelaku bisnis menjangkau pelanggan secara aman, menangani interaksi pelanggan dalam volume besar, serta mendorong produktivitas dengan hasil yang terukur.
"Solusi digital yang dikembangkan oleh Telkomsel Enterprise dapat diandalkan dan relevan dengan kebutuhan operasional perusahaan. Pentingnya inovasi digital yang sesuai dengan kearifan lokal dalam pemanfaatan solusi digital. Lalu, tidak ada kekuatan yang lebih baik daripada kolaborasi yang sukses," tegas Nugroho.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Telkom Indonesia Dian Siswarini mengemukakan bahwa pada masa ini transformasi digital sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dalam dunia bisnis maupun kehidupan sehari-hari.
"Jangan sampai tantangan ini melemahkan kita, tapi bagaimana kita menjadikan teknologi sebagai jangkar hingga kita semua mendapatkan kesempatan dan peluang baru dari bisnis," ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa perubahan tren global saat ini berpengaruh pada bisnis industri manufaktur, perbankan dan keuangan, pertambangan dan migas, logistik dan transportasi, ritel, dan pemerintahan.
Di samping menghadapi perlambatan permintaan, hambatan rantai pasok, dan fluktuasi nilai mata uang, ia mengatakan, para pelaku bisnis dan industri sekarang juga menghadapi masalah keamanan data.
Selain menghadirkan masalah dan tantangan baru, Dian mengatakan, digitalisasi juga mendatangkan peluang bisnis baru serta peningkatan produktivitas dan keuntungan.
Digitalisasi mengurangi downtime hingga sekitar 50 persen dalam proses manufaktur, meningkatkan produktivitas pertambangan sampai 20 persen, dan meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan sampai 15 persen.
Selain itu, ia melanjutkan, inovasi digital membantu mengurangi kerugian akibat penipuan hingga 35 persen dalam usaha perbankan serta meningkatkan rata-rata penjualan ritel sampai 10 persen.
Sebagai informasi, infrastruktur digital merupakan modal penting pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik serta perusahaan dalam menjalankan dan mengembangkan operasi bisnis. Telkom Group memiliki infrastruktur digital masif dari Sabang sampai Merauke.
Infrastruktur perusahaan mencakup jaringan serat optik 117.443 km, lebih dari 271 ribu BTS, 27 kabel internasional bawah laut yang menghubungkan Indonesia dengan dunia luar, serta 43 ribu menara pendukung pelaksanaan digitalisasi.