Perusahaan Ini Kasih Layanan Atasi Kebingungan Dunia Usaha soal Royalti Pemutaran Musik
- istimewa.
Jakarta, VIVA – Salah satu yang menjadi dilema baru di ruang publik Indonesia saat ini adalah memutar musik. khususnya bagi para pelaku usaha. Beberapa kontroversi bermunculan, mulai dari struk restoran yang viral karena menambahkan biaya royalti musik ke konsumen dan sebagainya.
Di media sosial, perdebatan pun ramai dengan netizen mempertanyakan apakah wajar konsumen ikut menanggung biaya musik yang tidak mereka minta, menandakan kebingungan sekaligus kekecewaan publik.
Brand internasional seperti AEON Mall dan Gyu-Kaku, telah mengantisipasi hal ini dengan menggandeng USEA Global. Melalui solusi musik berlisensi sebagai pintu masuk menuju pengalaman multisensori yang lebih lengkap, mereka dapat menghadirkan suasana yang lebih hidup, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memberi dampak nyata pada kinerja usaha tanpa khawatir dengan masalah lisensi maupun sengketa royalti.
Fenomena ini juga didukung oleh temuan akademis yang membuktikan pentingnya musik dalam membentuk perilaku konsumen. Penelitian dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menemukan bahwa musik latar di ritel maupun F&B berpengaruh besar pada perilaku konsumen, mulai dari memperpanjang waktu kunjungan hingga meningkatkan potensi transaksi.
Struk Restoran Viral Tulis Royalti Lagu Rp29 Ribu
- TikTok @nukamarikopi
Berangkat dari riset ini, USEA Global melakukan multisensori di gerai, termasuk akses ke lebih dari 300.000 lagu berlisensi dari berbagai genre, layar digital yang dapat disesuaikan dengan konten brand, serta aroma khas yang menambah kenyamanan sehingga pelanggan betah berlama-lama. Namun, di sisi lain, masih ada tantangan besar dari sisi regulasi yang kerap membuat pelaku usaha bingung.
“Banyak regulasi di Indonesia dibuat untuk mendorong standar bisnis lebih baik, tapi sering kali justru membingungkan pemilik usaha. Jika diberikan solusi yang jelas, masalah ini bisa diatasi. Kerangka lisensi USEA Global dirancang dengan transparan dan adil, sehingga pelaku usaha dapat mengetahui dengan jelas apa yang dibayar dan terlindungi dari potensi sengketa maupun klaim mendadak,” ujar Jerry Chen, CEO USEA Global dikutip dari keterangannya, Sabtu, 13 September 2025.
Dia menjabarkan, Di tengah kerumitan aturan royalti, semakin banyak bisnis mencari cara memutar musik secara legal tanpa mengganggu operasional harian. USEA Global menghadirkan solusi dengan empat keunggulan utama. Pertama, Kredibilitas internasional yang Berbasis di Singapura yang dikenal dengan standar hukum ketat dan didukung pakar Jepang, USEA menawarkan solusi lisensi berkelas global dengan dukungan teknologi canggih.
Lalu, perlindungan hukum yang kuat dengan Kerangka lisensi USEA dibangun secara transparan dan adil, melindungi bisnis dari risiko sengketa royalti maupun tekanan regulasi. Kemudian, teknologi yang memudahkan dengan sistem berbasis teknologi memungkinkan lisensi dikelola otomatis, sehingga pemilik bisnis bisa fokus pada pelanggan, bukan urusan administrasi.
Selanjutnya, keandalan jangka panjang. Di tengah ketidakpastian dunia usaha, USEA hadir sebagai mitra terpercaya yang menjamin stabilitas dan keberlangsungan bisnis.
“Selain kepatuhan hukum, menciptakan kenyamanan pelanggan juga sama pentingnya. Dengan sistem USEA Global, pelaku usaha bisa fokus pada layanan dan pertumbuhan pasar, sementara lisensi musik berjalan otomatis dengan transparansi penuh,” tambah Chika Sudo, perwakilan Regional Business Division USEA (Jepang).
Melalui solusi ini, USEA Global membantu pelaku usaha di Indonesia menjadikan musik sebagai bagian dari strategi pengalaman pelanggan. Dengan musik berlisensi, teknologi canggih, dan keahlian internasional yang sudah dipercaya berbagai brand, bisnis dapat menciptakan suasana konsisten dan nyaman, di mana pelanggan merasa terhubung tanpa harus repot mengurus lisensi musik secara manual.