Efisiensi Anggaran Jadi Kunci Kesejahteraan Masyarakat

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta, VIVA – Pemerintah terus menegaskan pentingnya efisiensi anggaran dalam setiap lini pemerintahan sebagai langkah nyata untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

Instruksi Bahlil ke Kader Golkar di DPR-DPRD: Anggaran Harus Menyentuh Rakyat

Kebijakan tersebut dinilai tidak hanya menjadi tuntutan fiskal, melainkan juga sebagai strategi jangka panjang yang diarahkan untuk memastikan bahwa setiap rupiah dari uang negara benar-benar berdampak langsung kepada masyarakat.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan, mengingatkan agar efisiensi anggaran tetap menjamin kualitas pelayanan publik. Menurutnya, efisiensi bukan berarti pemangkasan secara besar-besaran. 

Kemhan dan TNI Dapat Anggaran Rp 187,1 Triliun Tahun 2026, Panglima: Senjata yang Canggih Sangat Mahal

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi

Photo :
  • Dok. Istimewa

“Efisiensi harus diiringi dengan akuntabilitas, transparansi, serta inovasi dalam pengelolaan anggaran,” kata Cecep dalam keterangannya, Senin, 22 September 2025.

Menkeu Purbaya Bakal Tarik Anggaran MBG Jika Tak Terserap Optimal

Ia mendorong pemerintah daerah untuk tidak hanya bergantung pada dana pusat, tapi juga memperkuat pendapatan asli daerah dan menciptakan iklim investasi yang sehat. 

Langkah efisiensi anggaran ini juga menjadi bagian dari reformasi birokrasi dan penguatan kualitas belanja. Ia berharap, dengan penggunaan anggaran yang lebih tepat sasaran dan bebas dari pemborosan, kesejahteraan rakyat dapat ditingkatkan secara nyata dan merata di seluruh Indonesia.

Sebagai informasi, dalam kerangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa anggaran negara harus dirancang dengan prinsip kehati-hatian, efisiensi, dan berpihak pada rakyat. 

“Penguatan efektivitas APBN dilakukan melalui optimalisasi pendapatan negara, belanja yang efisien dan efektif, serta pembiayaan yang inovatif,” ujarnya. 

Ia juga menyatakan bahwa APBN 2026 diarahkan untuk menjaga kesinambungan pembangunan nasional, meningkatkan kualitas belanja, serta memperluas jangkauan program-program prioritas yang menyentuh langsung masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.

Efisiensi ini tak hanya berlaku di tingkat pusat, tetapi juga diperkuat di daerah. 

Kemudian, Presiden Prabowo Subianto, saat membuka APKASI Otonomi Expo 2025, memberikan apresiasi terhadap sejumlah daerah yang berhasil melakukan efisiensi signifikan pada belanja birokrasi dan mengalihkannya ke sektor produktif. 

“Kita harus mengurangi anggaran yang hanya habis untuk perjalanan dinas, rapat, seminar, kunjungan kerja. Yang penting adalah kerja nyata, bukan kunjungan kerjanya,” tegas Presiden. 

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Photo :
  • freepik.com/freepik

Ia mencontohkan salah satu kabupaten yang mampu menghemat hingga Rp462 miliar dan menggunakan dana tersebut untuk membangun sistem irigasi yang manfaatnya langsung dirasakan oleh para petani.

Senada dengan itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga menyoroti pentingnya efisiensi dalam penyaluran Transfer ke Daerah (TKD). 

Menurutnya, TKD harus diarahkan pada program-program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. 

“Kita ingin belanja daerah lebih efisien. Dana TKD harus benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat, seperti program makan bergizi gratis, pembangunan infrastruktur dasar, serta layanan pendidikan dan kesehatan,” ujarnya dalam rapat kerja bersama DPR. 

Ia juga menyoroti keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat yang memotong belanja perjalanan dinas dan rapat, lalu mengalihkannya untuk membangun bendungan irigasi yang mengairi delapan ribu hektare lahan sawah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya