Lepas Ekspor 54 Ribu Ton Baja Putih, Menperin: Industri Lokal Bisa Bersaing di Pasar Ekspor

[Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, saat ditemui di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Mei 2025]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Kementerian Perindustrian melepas ekspor 54 ribu ton produk lembaran baja putih atau cold rolled coil (CRC) ke Spanyol, milik PT Krakatau Baja Industri (KBI).

Kapal Perang Italia dan Spanyol Kawal Relawan Flotilla Berlayar ke Gaza

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan, pemerintah terus berkomitmen menjaga momentum pertumbuhan industri baja nasional melalui berbagai kebijakan strategis.

Misalnya seperti mengoptimalkan dukungan melalui penerapan upaya-upaya hukum trade remedies secara efektif, pemberlakuan standar nasional Indonesia (SNI) wajib, pemberian fasilitas harga gas bumi tertentu (HGBT), pengutamaan penggunaan produk dalam negeri pada proyek pemerintah, fasilitas fiskal, serta penerapan prinsip industri hijau.

Jutaan Orang di Luar Negeri Pakai Mobil Toyota Buatan Indonesia

Pekerja memeriksa kualitas lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Kamis, 7 Februari 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

"Kebijakan-kebijakan ini bertujuan memastikan adanya peningkatan kapasitas dan utilisasi produksi baja nasional secara berkesinambungan, serta memastikan produk baja dalam negeri mampu bersaing baik di pasar domestik maupun ekspor," kata Agus dalam keterangannya, Jumat, 26 September 2025.

Prabowo Pamer Stok Beras RI Tertinggi, Siap Kirim buat Warga Palestina

Senada, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta menegaskan, ekspor 54 ribu ton produk lembaran baja putih ini menjadi bukti bahwa Industri baja nasional memiliki daya saing tinggi secara global.

"Capaian ini merupakan hasil ekspansi produksi yang semakin luas, didorong oleh permintaan global yang terus meningkat, khususnya dari sektor besi dan baja, serta keberhasilan program hilirisasi nasional yang konsisten menambah nilai produk dalam negeri," kata Setia.

Dalam pelepasan ekspor yang dilakukan di Cilegon, Banten, Kamis, 25 September 2025 itu, Setia mengemukakan bahwa industri baja nasional kini memiliki peranan penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur, penguatan industri permesinan, otomotif, galangan kapal, hingga energi.

Berdasarkan data World Steel Association, Indonesia pada 2024 menempati posisi ke-14 dalam produksi crude steel dunia dengan capaian 17 juta ton atau meningkat 98,5 persen dibandingkan tahun 2019 yang hanya berproduksi 8,5 juta ton.

"Saat ini, kapasitas terpasang crude steel nasional mencapai 21 juta ton dan ditargetkan meningkat menjadi 27 juta ton pada 2029. Ini menunjukkan optimisme dan langkah ekspansif Indonesia dalam memperkuat daya saing di tingkat global," ujarnya.

Sejalan dengan sasaran tersebut, KBI ikut memberikan andil terhadap performa positif industri logam dasar nasional. Sepanjang 2025, perusahaan ini telah mengekspor 62 ribu ton produk CRC ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Polandia, dan Spanyol. Pada pelepasan ekspor ke Spanyol kali ini, KBI mengapalkan produk CRC dengan volume lebih dari 54 ribu ton atau senilai Rp 571 miliar. (Ant).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya