Perkuat Kerja Sama Industri Jangka Panjang, RI-Turki Susun Peta Jalan

RI-Turki Susun Roadmap Kerja Sama Industri
Sumber :
  • Antara

Jakarta, VIVA – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, Indonesia dan Turki bakal memperkuat kerja sama komprehensif di sektor industri, sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Sultan Najamuddin: DMDI Indonesia Bakal Kerjasama dengan 23 Negara, Perkuat Sektor Ini

Dimana salah satu implementasi awalnya diwujudkan melalui penyusunan peta jalan (roadmap) kerja sama industri strategis.

??"Indonesia akan segera menyusun roadmap kerja sama industri Indonesia-Turki sebagai panduan strategis untuk memperkuat kolaborasi jangka panjang di berbagai sektor," kata Agus Gumiwang dalam keterangannya, Senin, 22 September 2025.

Asprindo dan Kemendes PDT Kolaborasi Bangun Kampung Industri untuk Percepatan Peningkatan Ekonomi

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita

Photo :
  • Istimewa

?Komitmen pembentukan roadmap itu, disepakati saat Menperin Agus Gumiwang melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, Mehmet Fatih Kacir, dalam ajang 12th Annual Teknofest Aerospace and Technology Festival di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki, 20 September.

Indonesia Jadi Pasar Strategis, SDLG Indonesia Genjot Inovasi Produk untuk Konstruksi hingga Tambang

Pertemuan ini sekaligus menindaklanjuti rangkaian interaksi intensif antara Indonesia dan Turki dalam dua tahun terakhir.

"Sejak kunjungan kami ke Turki pada Juni 2024, sejumlah perusahaan besar seperti Sanko Holding, Arcelik (KOC Holding), dan Kordsa (Sabanci Holding) menunjukkan minat besar untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya.

?Sebagai informasi, Sanko Holding telah memulai investasi budi daya tuna di Biak, Papua. Menperin berharap Sanko memperluas ke sektor hilirisasi, termasuk pengolahan tuna dan industri pendukung seperti galangan kapal, bahkan terbuka peluang investasi pada proyek energi terbarukan di bidang PLTA.

?Sementara itu, Kordsa yang telah beroperasi di Bogor dengan memproduksi bahan baku ban, tengah mengembangkan riset material komposit dan produk bernilai tambah tinggi untuk ekspor.

Perusahaan ini telah membangun fasilitas penelitian dan pengembangan pada tahun 2023 dan akan mengembangkan produk komposit, airbag, dan penguat struktur bangunan dengan tujuan ekspor. Menperin mengusulkan agar perusahaan ini mengajukan insentif fiskal berupa super tax deduction untuk litbang.

?Adapun Arcelik, produsen peralatan rumah tangga terbesar kedua di dunia, telah bekerja sama dengan mitra lokal untuk memproduksi mesin cuci di Indonesia dan berencana memperluas produksi lemari es serta pendingin udara. Perusahaan ini bahkan menargetkan Indonesia sebagai basis produksi baru di Asia, sejajar dengan fasilitasnya di Thailand.

??“Momentum kerja sama Indonesia dan Turki juga diperkuat melalui pertemuan High-Level Strategic Cooperation Council (HLSC) pada Februari 2025, ketika Presiden RI dan Presiden Turki menandatangani Joint Statement memperingati 75 tahun hubungan diplomatik," ujarnya.

?Pertemuan tersebut menghasilkan 12 nota kesepahaman di berbagai sektor, termasuk industri pertahanan, energi, kesehatan, pendidikan tinggi, perdagangan, hingga perindustrian. Khusus di bidang industri, kedua negara telah menyepakati pembentukan Joint Committee for Industrial Cooperation yang mencakup 14 sektor strategis, mulai dari teknologi baterai, kendaraan listrik, tekstil, hingga industri halal.

Selain itu, terdapat 10 kesepakatan antarperusahaan, seperti kerja sama antara Pertamina Hulu Energi dan TPAO di sektor migas, kerja sama PT PAL Indonesia dengan TAIS Shipyard untuk pembangunan frigat kelas Istanbul, hingga joint venture antara perusahaan Indonesia dengan Baykar dan Roketsan untuk pendirian fasilitas produksi drone tempur," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya