PLN Raup Pendapatan Rp 281 Triliun di Semester I-2025, Penjualan Listrik Naik 4,53 Persen
- Dok. PLN
Jakarta, VIVA – PT PLN (Persero) melaporkan pendapatan sebesar Rp 281 triliun pada semester I-2025, atau meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 262 triliun.
Dalam laporan keuangan semester I-2025 yang dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), PLN menyampaikan bahwa penjualan tenaga listrik menjadi penyumbang utama dari capaian tersebut.
Dimana, nilai penjualan tenaga listrik pada periode itu tercatat mencapai Rp 179,58 triliun, atau naik 4,53 persen dibanding semester I-2024.
Gardu listrik PLN 150 kiloVolt (kV) di Kolaka
- Ist
Kepala Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan Indef, Abra Talattov menilai, kinerja keuangan PLN memang terpantau sangat baik dalam beberapa tahun terakhir karena selalu mencatat keuntungan.
"PLN mengalami rugi terakhir pada 2013. Bahkan pada periode sebelum dan selanjutnya selalu untung signifikan," kata Abra dalam keterangannya, Kamis, 2 Oktober 2025.
Dia menegaskan, hal ini menjadi bukti bahwa PLN berhasil menjalankan fungsi badan usaha maupun pelayanan publik dengan sangat baik.
Dia bahkan merinci, rasio utang terhadap aset PLN tercatat masih di bawah 50 persen, sementara rasio utang terhadap ekuitas sebesar 69,1 persen sehingga masih berada dalam batas wajar untuk perusahaan berskala besar.
“Hal ini membuktikan pengelolaan keuangan sudah relatif bagus dengan menjaga beberapa rasio indikator yang tetap terkendali,” ujar Abra.
Sebagai perusahaan milik negara yang memegang mandat pelayanan publik, menurutnya keberlangsungan keuangan PLN sangat bergantung pada dukungan pemerintah, terutama dalam mengelola utang.
Terlebih, lanjut Abra, PLN sangat aktif mencari sumber pendapatan baru di luar penjualan listrik untuk menjaga profitabilitas.
“Profit yang besar itu sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan investasi besar untuk energi terbarukan dan digitalisasi jaringan,” ujarnya.
