Kisah Pahit Para Pencari Kerja, Sudah Kirim 50 Lamaran Tapi Tetap Menganggur

Ilustrasi ribuan pelamar kerja di job fair
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

Jakarta,VIVA – Fenomena sulitnya mencari pekerjaan, tidak hanya ada di negeri sendiri. Di Kanada, ribuan orang juga mengalami kesulitan yang sama. Mereka bahkan rela antre berjam-jam di job fair untuk mendapat peluang kerja

Kontribusi ke Program Prioritas Pemerintah, Lulusan LPDP Bakal Dibantu Dapat Kerja

Di Markham, ribuan orang berdiri berderet di Markville Mall. Tidak, mereka bukan antre untuk membeli iPhone terbaru atau konsol video game. Mereka antre untuk mendapatkan pekerjaan, mencari penghasilan untuk hidup sehari-hari dan menutupi kebutuhan rumah tangga.

Job fair seperti itu semakin populer di Kanada sebagai cara bagi perusahaan untuk menemukan calon karyawan dari kerumunan besar. Namun, dengan tingkat pengangguran yang tinggi, jumlah orang yang datang jauh melebihi jumlah lowongan yang tersedia.

Rekrutmen Semakin Ketat, Ini 6 Kesalahan yang Sering Bikin Kandidat Gagal Diterima Kerja

Shawn Raj, 25 tahun, adalah salah satu dari mereka. “Selama setahun terakhir, saya sudah mengirim lebih dari 50 lamaran,” kata Raj, yang hampir setahun menganggur, sebagaimana dikutip dari CTV News, Senin, 6 Oktober 2025.

“Ini sangat sulit, tapi melihat sekeliling, saya tidak sendirian dalam situasi ini. Pasar kerja benar-benar gila saat ini,” ungkapnya 

AI Makin Ngeri, Profesi Perawat dan Sopir Truk Bisa 'Lenyap' Sebelum 2035

Ilustrasi pengangguran.

Photo :
  • Freepik

Raj sendiri datang dengan berpakaian rapi ala business casual, berharap bisa menarik perhatian perekrut dari perusahaan seperti Chatime, Best Buy, dan Harvey’s. Ia baru lulus sembilan bulan lalu dengan gelar sarjana kriminologi.

“Ada begitu banyak orang di sini dengan gelar,” ujarnya. “Sulit bahkan untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah minimum. Orang-orang bilang kami terlalu memenuhi syarat,” katanya.

Situasi yang dialami Raj memang bukan kasus tunggal. Banyak orang dengan pengalaman dan gelar tinggi juga masih berjuang mendapatkan pekerjaan.

Telha Yousaf, misalnya, berhasil mendapatkan posisi di bagian depan antrean. “Saya punya 15 tahun pengalaman di Human Resources, gelar master di manajemen proyek, dan PhD saya hampir selesai di bidang administrasi bisnis,” katanya. “Saya sangat frustrasi tapi tetap berharap.”

Fenomena ini bukan hal baru. Sebuah perekrutan kerja di Hamilton sempat viral karena antrean yang mengelilingi satu blok kota. Bahkan job fair tahunan CNE menarik ribuan pencari kerja untuk pekerjaan paruh waktu sementara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya