Menteri ESDM: Revisi PP Soal Pajak Migas Siap 1-2 Hari

Menko bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Shintaloka Pradita Sicca

VIVA.co.id – Revisi Peraturan Pemerintah (PP) No.79/2010 tentang Biaya Operasi yang dapat Dikembalikan (cost recovery) dan perlakuan pajak penghasilan di bidang usaha hulu migas, akan dirilis sehari hingga dua hari ke depan.

Hilirisasi Migas Bisa Dongkrak Ekonomi RI, Pemerintah Diharap Siapkan Regulasi Pendukung

Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, telah melakukan pembahasan dan telah menemui kesepakatan dengan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) terkait revisi PP 79/2010.

"Tadi saya dengan Wamenkeu, sudah sepakat. PP 79 akan kami umumkan sehari, dua hari ke depan," katanya di kantor Kementerian ESDM Jakarta, Senin, 19 September 2016.

Kumpulkan Pelaku Industri Migas dan CERI, Kemenperin Ungkap Konsekuensi Jika TKDN Tak Diterapkan

Namun, kesepakatan tersebut ia sebutkan belum sampai pada Sekreatriat Kabinet (Setkab). Hal itu, lantaran masih ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan lebih detail. "Tadi masih ada warning-warning. Nanti ya," katanya.

Dalam revisi PP tersebut, Luhut menyebutkan sebelumnya bahwa bagian dari revisi berisi mengenai pemerintah yang akan memberikan insentif dan kemudahan bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bidang hulu minyak dan gas (migas). "Dalam revisi tersebut, akan dapat menjawab juga moratorium kontrak," ucapnya.

Dukung Peningkatan Kapasitas Nasional Lewat Industri Hulu Migas, IDSurvey Siap Beri Dampak Positif

Pihaknya menargetkan untuk cost recovery tahun ini dapat mencapai US$10,4 miliar, atau Rp136,7 triliun dan hal tersebut baru akan dirapatkan esok hari. "Kita maunya tahun ini 10,4 miliar dolar. Besok rapat ya," kata Luhut.

Selama ini, KKKS banyak yang tidak tertarik untuk melakukan eksplorasi di ladang migas karena imbal hasil atau Interest Rate of Return (IRR) tidak menarik bagi investor tersebut.

Saat Luhut melakukan pertemuan dengan salah satu KKKS, yaitu Inpex Corporation, perusahaan tersebut mengeluhkan besarnya biaya untuk melakukan eksplorasi di lapangan migas baru. (asp)

PT Patra Drilling Contractor (PDC) menjalin kerja sama sinergis dengan perusahaan Korea Selatan, Gastron Co. Ltd.

Gandeng Perusahaan Korsel, Patra Drilling Contractor Segera Kelola Unit Usaha Baru

PT Patra Drilling Contractor (PDC) menjalin kerja sama sinergis dengan perusahaan Korea Selatan, Gastron Co. Ltd.

img_title
VIVA.co.id
12 Juni 2025