Mundur Gara-gara Imbang Lawan Timnas Indonesia, Kini Dekat dengan Timnas Irak

Pelatih Timnas Australia, Graham Arnold
Sumber :
  • VIVA/Riki Ilham Rafles

Jakarta, VIVA – Graham Arnold dikabarkan semakin dekat dengan Timnas Irak. Dia diproyeksikan menjadi pengganti Jesus Cavas yang dibebastugaskan pada pertengahan April 2025 lalu.

Pilih Keluarga, Eliano Reijnders Absen Bela Timnas Indonesia

Timnas Irak mencari pelatih anyar yang mampu mendongkrak performa tim. Mereka saat ini sedang berjuang untuk mendapatkan posisi dua besar Grup B Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Semasa ditangani Casas, Timnas Irak cuma bisa menempati urutan ketiga klasemen dengan raihan 12 poin. Mereka tertinggal empat angka dari Timnas Korea Selatan yang ada di puncak, dan selisih satu poin dari Timnas Yordania di urutan kedua.

Peluang Pemain Keturunan Indonesia Adrian Wibowo Jajal Chelsea di Piala Dunia Antarklub 2025

Mengutip Tribal Football, Federasi Sepakbola Irak sedang melakukan pendekatan kepada Graham Arnold. Dia disebut-sebut bakal mendapat kontrak hingga Piala Asia 2027, dengan syarat meloloskan ke Piala Dunia 2026 terlebih dulu.

Kabar ini terbilang mengejutkan. Karena bisa saat mundur dari Timnas Australia, tim yang dibesutnya tidak maksimal. Graham Arnold mundur setelah mendapat dua hasil buruk di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Gokil! God Bless Siap Bakar Semangat Suporter Timnas Indonesia di GBK

Pada September 2024, Timnas Australia kalah dari Timnas Bahrain. Kemudian secara mengejutkan dipaksa bermain imbang oleh Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Beberapa hari setelahnya, juru taktik berusia 61 tahun tersebut memilih mundur. Dia bahkan menyebut keputusan ini sudah dipikirkan sejak ditahan imbang Timnas Indonesia.

"Saya katakan setelah pertandingan melawan Indonesia bahwa saya harus membuat beberapa keputusan, dan setelah merenung dalam-dalam, firasat saya mengatakan inilah saatnya untuk berubah," kata Arnold.

"Saya telah membuat keputusan untuk mengundurkan diri berdasarkan apa yang terbaik bagi negara, pemain, dan Federasi Sepakbola Australia."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya