FIFA Pertimbangkan Hidupkan Kembali Piala Konfederasi, Ini 8 Pesertanya

Jakarta, VIVA – FIFA dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali FIFA Confederations Cup atau Piala Konfederasi dalam format baru. Turnamen yang sebelumnya dihentikan setelah edisi 2017 ini rencananya akan digelar setiap empat tahun sekali dengan jumlah peserta yang lebih ramping, yaitu hanya delapan tim nasional.

Piala Konfederasi sebelumnya menjadi ajang pemanasan jelang Piala Dunia, namun kali ini FIFA berencana menjadikannya sebagai turnamen bergengsi tersendiri yang mempertemukan para juara dari masing-masing benua.



Timnas Argentina juara Piala Dunia Qatar 2022

Photo :

• AP Photo/Manu Fernandez

Daftar Peserta yang Diusulkan:

• Argentina (Juara Piala Dunia)
• Spanyol (Juara EURO)
• Portugal (Juara UEFA Nations League)
• Kolombia (Finalis Copa América, menggantikan Argentina yang sudah lolos sebagai juara dunia)
• Meksiko (Juara Gold Cup)
• Qatar (Juara Piala Asia)
• Pantai Gading (Juara Piala Afrika)
• Selandia Baru (Juara Piala Oseania)

Menariknya, Kolombia diundang sebagai pengganti dari zona Amerika Selatan karena Argentina sudah otomatis lolos sebagai juara dunia. Hal ini menciptakan kesempatan bagi Kolombia untuk tampil di ajang ini meski mereka "hanya" menjadi finalis Copa América.

Turnamen Eksklusif Juara Benua

Format delapan tim ini menjanjikan persaingan yang sangat ketat karena hanya mempertemukan para kampiun dari setiap konfederasi. Jika rencana ini terealisasi, Piala Konfederasi akan kembali menjadi panggung untuk mempertemukan gaya bermain dari berbagai belahan dunia dalam skala yang lebih eksklusif dan berkualitas.

Belum ada jadwal resmi kapan edisi pertama turnamen versi baru ini akan digelar. Namun, wacana kebangkitan Piala Konfederasi ini sudah mulai menarik perhatian para pecinta sepak bola global.

Apakah Anda siap menyaksikan pertarungan para juara?

Halaman Selanjutnya

Format delapan tim ini menjanjikan persaingan yang sangat ketat karena hanya mempertemukan para kampiun dari setiap konfederasi. Jika rencana ini terealisasi, Piala Konfederasi akan kembali menjadi panggung untuk mempertemukan gaya bermain dari berbagai belahan dunia dalam skala yang lebih eksklusif dan berkualitas.