Dejan Muak, Pemain Barito Putera Lakukan Kesalahan Berulang
- VIVA/Teguh Joko Sutrisno.
VIVA Bola – PS Barito Putera kembali mengecewakan penonton pada pekan ke-5 Liga 1 2022/2023, kalah 1-2 dari Bali United FC saat tampil di Stadion Demang Lehman, Kamis sore, 18 Agustus.Â
Gol tim tamu dicetak oleh Privat Mbarga di menit ke-25 dan Jajang Mulyana di menit ke-65. Satu-satunya gol hiburan bagi tuan rumah dicetak oleh Renan Alves pada menit ke-86.
Kekalahan tersebut membuat posisi Barito Putera merosot di papan klasemen. Hasil sekali kemenangan dan empat kali kalah menempatkan Bayu Pradana dkk di peringkat ke-15.
Pelatih Barito, Dejan Antonic menjelaskan bahwa kekalahan yang diderita tim tidak lain karena kesalahan para pemain dalam mengantisipasi serangan lawan.
Ia mulai muak dengan apa yang terjadi di lapangan. Sebab, kesalahan-kesalahan seperti itu dianggapnya sudah sering terjadi di sejumlah pertandingan.
"Dua gol yang diciptakan Bali United itu karena kesalahan kami lagi. Entah sudah berapa pertandingan seperti ini terus, termasuk hari ini," ujar Dejan dikutip dari ligaindonesiabaru.com, Jumat 19 Agustus.
Dejan mengakui bahwa kesalahan tersebut tidak lepas dari keputusannya dalam memilih pemain yang diturunkan.
Ada beberapa pemain yang jarang mendapat menit bermain dan akhirnya belum padu dengan rekan-rekan lainnya. Akibatnya, kesalahan-kesalahan koordinasi itu lebih mudah terjadi.
"Kami ada masalah sedikit dengan materi pemain karena ada beberapa pemain yang tidak bisa bermain. Akhirnya kami beri kesempatan ke pemain yang tidak banyak waktu untuk main," ujar eks pelatih PSS Sleman.
Masalah itu semakin pelik karena ia tahu Bali United memiliki kualitas tim yang sangat baik. Alhasil, setiap kesalahan yang dibuat pemain tim berjuluk Laskar Antasari menjadi gol bagi lawan.
"Kamj tahu Bali United ada kualitas. Para pemain Bali United lebih bagus dari kami hari ini karena tidak bisa dipungkiri para pemain mereka lebih bagus dari kami," kata dia.
Kacau, Super League Sehari Lagi Bergulir Masih Ada Klub yang Tunggak Gaji
Menjelang kick-off Liga 1 yang kini berganti nama menjadi Super League pada Jumat 8 Agustus 2025 persoalan klasik kembali mencuat.
